Lhasa (ANTARA) - Mengenakan pakaian berwarna cerah, Li Xiaochao dan putrinya tersenyum ke arah kamera sambil berseru dengan gembira, "Kami berada di Namtso, dan kami sangat senang!" Danau berwarna biru yang memesona tampak berkilauan di belakang mereka, dibingkai oleh Gunung Nyainqentanglha yang berselimut salju.
Terletak di Daerah Otonom Xizang, China barat daya, Danau Namtso dianggap sebagai "danau surgawi" oleh warga Tibet. Berlokasi di ketinggian 4.718 meter, danau itu merupakan danau air asin tertinggi di dunia.
Menempuh perjalanan jauh dari Cangzhou di Provinsi Hebei, China utara, Li dan rombongannya menghabiskan pekan lalu untuk menjelajahi beberapa landmark yang paling terkenal di Xizang, termasuk Kuil Jokhang, Istana Potala, Ngarai Besar Sungai Yarlung Zangbo, dan objek wisata Gunung Qomolangma.
"Ini kali kedua saya di Xizang, dan kunjungan pertama saya adalah pada 2008 lalu," tutur Li.
"Perubahan yang terjadi selama 17 tahun terakhir sungguh luar biasa. Pembangunan di sini pesat, warga setempat hangat dan ramah seperti sebelumnya, dan infrastrukturnya telah meningkat drastis. Bahkan setelah bertahun-tahun, pengalaman saya kali ini sama bagusnya," imbuh wanita itu.
Terkenal dengan pemandangannya yang menakjubkan, Danau Namtso telah menarik 5,11 juta wisatawan domestik dan mancanegara antara 2014 sampai 2024.
"Hingga pertengahan Juli tahun ini, kami telah menyambut sekitar 150.000 wisatawan," ujar Zhang Longquan, chairman perusahaan perlindungan dan pengembangan objek wisata Danau Namtso. Dia menyatakan bahwa pendapatan perusahaan itu telah meningkatkan mata pencaharian warga setempat lewat penyediaan lapangan kerja, seperti mempekerjakan para penggembala untuk menyediakan kuda dan yak bagi para wisatawan, dan pembagian laba kepada mereka.
"Saya mengantongi sekitar 9.000 yuan (1 yuan = Rp2.270) per bulan tanpa harus bekerja jauh dari rumah," urai Sigya (26), warga desa terdekat. Jumlah tersebut setara sekitar 1.259 dolar AS (1 dolar AS = Rp16.301).
Untuk melindungi ekosistem danau secara lebih baik lagi, perusahaan tersebut telah meningkatkan infrastruktur di area sekitar, termasuk memperkenalkan toilet umum ramah lingkungan dan bus wisata listrik. "Keanekaragaman margasatwa di area itu telah meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir," tutur Zhang.

Berjarak sekitar 500 kilometer dari Danau Namtso, objek wisata Gunung Sapukonglagabo di wilayah Biru di Kota Nagqu terkenal dengan keindahan pegunungannya yang diselimuti salju, gletser yang spektakuler, dan kekayaan margasatwa. Puncak utamanya menjulang hingga hampir 7.000 meter di atas permukaan laut
Wang Liming dan keluarganya, yang telah menempuh perjalanan darat melewati beberapa provinsi, tiba di objek wisata tersebut pada Sabtu (19/7).
"Terlepas dari tantangan penyakit ketinggian (altitude sickness), lanskap Dataran Tinggi Qinghai-Tibet yang memukau selalu membuat kami takjub. Iklim di sini sangat bagus dan penampilan warisan budaya takbenda oleh para seniman Tibet benar-benar unik," ujar Wang, yang berasal dari Provinsi Liaoning, China timur laut. "Kelelahan akibat berkendara jauh menjadi sangat sepadan."
Drolma, warga lokal wilayah Biru, menghabiskan akhir pekannya dengan berpiknik bersama keluarga di objek wisata Gunung Sapukonglagabo. "Kami sangat senang melihat kian banyak wisatawan dari dalam maupun luar negeri yang mengunjungi Xizang. Banyak warga lokal ikut terjun ke dunia pariwisata, meningkatkan pendapatan mereka seiring dengan pertumbuhan industri tersebut," tuturnya.
"Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, yang dikenal sebagai 'kutub ketiga dunia', membentang di daerah yang sangat luas, termasuk Xizang dan Provinsi Qinghai, serta memiliki sumber daya alam yang unik dan lanskap memukau yang telah lama memikat para pelancong global," ujar Luo Hui, associate researcher di Pusat Penelitian Tibetologi China (China Tibetology Research Center).
"Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah pusat dan otoritas daerah di Xizang telah gencar mempromosikan pengembangan industri pariwisata yang berkualitas tinggi. Lewat berbagai langkah, seperti memperkenalkan kebijakan pendukung, menciptakan merek pariwisata yang khas, dan mengoptimalkan rute perjalanan yang beragam, mereka berupaya menjadikan daerah itu sebagai destinasi wisata kelas dunia," imbuh Luo.
Dalam paruh pertama 2025, Xizang telah mencatatkan 31,28 juta kunjungan wisatawan, naik 11,67 persen secara tahunan (year on year/yoy), demikian menurut departemen kebudayaan dan pariwisata regional. Dari total itu, jumlah kedatangan wisatawan yang masuk (inbound) melonjak 31,2 persen ke angka 196.400 orang.
Total pendapatan pariwisata di daerah tersebut mencapai 31,55 miliar yuan dalam periode yang sama, menandai peningkatan 10,18 persen (yoy).
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.