China bantah dugaan diplomat Eropa soal ingin ubah arah PBB

1 month ago 38

Beijing (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri China membantah tuduhan para diplomat Eropa yang mengatakan bahwa Beijing ingin memanfaatkan reorganisasi PBB dalam "Inisiatif U80" sebagai upaya untuk meningkatkan pengaruh dan mengubah arah lembaga internasional tersebut.

"China sangat mendukung Inisiatif UN80 yang diluncurkan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres. Kami mendukung PBB dalam menanggapi situasi dan tugas baru, yang selanjutnya memperkuat komitmen semua pihak terhadap multilateralisme dan meningkatkan efisiensi melalui reformasi," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing, Senin (21/7).

Inisiatif UN80, yang diluncurkan pada Maret 2025 oleh Sekretaris Jenderal António Guterres adalah bentuk upaya menyeluruh PB dalam efisien operasi, meningkatkan dampak, dan menegaskan kembali relevansi PBB bagi dunia yang berubah dengan cepat.

Inti dari UN80 adalah tiga alur kerja utama, pertama fokus pada peningkatan efisiensi dan pemangkasan birokrasi; kedua, tinjauan implementasi mandat, yang melibatkan pemeriksaan hampir 40.000 mandat agar tidak tumpang tindih atau usang; dan ketiga mengeksplorasi apakah perubahan struktural dan penataan ulang program diperlukan di seluruh Sistem PBB.

Namun, Inisiatif UN80 sebagian besar terfokus pada usulan pemotongan anggaran dan pengurangan staf, menimbulkan kekhawatiran bahwa hal ini terutama merupakan upaya penghematan biaya.

"Inisiatif U80 bertujuan untuk meningkatkan kemampuan PBB mengatasi tantangan global, dan memainkan perannya dengan lebih baik dalam urusan internasional. Reformasi ini membutuhkan konsultasi penuh dan harus mempertimbangkan secara serius pendapat negara-negara anggota PBB, terutama negara-negara berkembang, serta membangun sistem tata kelola global yang lebih adil dan setara," tambah Guo Jiakun.

China dan Uni Eropa sendiri, ungkap Guo Jiakun, mendukung multilateralisme, keterbukaan, dan kerja sama, serta mendukung peran sentral PBB dan demokrasi yang lebih besar dalam hubungan internasional.

"China siap bekerja sama dengan Uni Eropa untuk memanfaatkan peringatan 80 tahun PBB sebagai kesempatan untuk semakin memperkuat peran sentral PBB, memungkinkan PBB berfungsi sebagaimana mestinya, dan memberikan kepercayaan serta kekuatan pendorong bagi multilateralisme," ungkap Guo Jiakun.

China dan Uni Eropa sendiri rencananya akan melakukan KTT China-Uni Eropa di Beijing pada 24-25 Juli 2025.

"Sebagai dua kekuatan utama dalam membangun dunia multipolar, dua pasar besar yang mendukung globalisasi, dan dua peradaban besar yang mengadvokasi keberagaman budaya, KTT China-Uni Eropa mendatang sangatlah penting," ungkap Guo Jiakun.

Selama setengah abad terakhir, kata Guo Jiakun, hubungan China-Uni Eropa telah tumbuh lebih matang dan stabil, serta menjadi salah satu hubungan bilateral paling berpengaruh di dunia.

"Kerja sama bilateral telah membuahkan hasil yang bermanfaat, yang mendorong perkembangan dan kemajuan satu sama lain, memberikan dampak nyata bagi hampir dua miliar rakyat China dan Uni Eropa, berkontribusi besar bagi perdamaian dan pembangunan dunia, serta menjadi contoh kerja sama yang saling menguntungkan di era globalisasi ekonomi," jelas Guo Jiakun.

Volume perdagangan tahunan China-Uni Eropa, ungkap Guo Jiakun melonjak dari 2,4 miliar dolar AS menjadi 785,8 miliar dolar AS selama 50 tahun. Investasi dua arah juga tumbuh dari hampir nol menjadi 260 miliar dolar AS.

Selanjutnya pertukaran antarmasyarakat semakin sering terjadi, dan koordinasi serta kerja sama yang efektif dilakukan dalam respons iklim dan bidang lainnya.

"Meskipun demikian, hubungan ini menghadapi beberapa tantangan. Beberapa pihak di Uni Eropa telah membesar-besarkan perbedaan peran sebagai 'mitra', 'pesaing' dan 'rival' dalam hubungan bilateral, membesar-besarkan isu ekonomi dan perdagangan tertentu, serta menuduh Tiongkok tanpa dasar atas isu Ukraina," kata Guo Jiakun.

Hal itu menyebabkan gangguan yang tidak perlu terhadap hubungan bilateral keduanya.

"China, seperti biasa, percaya bahwa setelah 50 tahun pembangunan, hubungan China-Uni Eropa telah mengumpulkan hal-hal positif yang memungkinkan kedua belah pihak untuk mengatasi kesulitan dan tantangan di dunia yang terus berubah," tambah Guo Jiakun.

Menjelang KTT China-Uni Eropa ke-25, China berharap agar Uni Eropa dapat bekerja sama dengan China, memandang hubungannya dengan China dari sudut pandang yang komprehensif, berwawasan ke depan, memenuhi harapan kedua bangsa dan masyarakat internasional, menggalang konsensus, mengatasi perbedaan, dan bersama-sama membuka masa depan yang lebih cerah bagi kemitraan strategis komprehensif China-UE.

Baca juga: China siap lanjutkan kerja sama dengan Jepang seusai pemilu parlemen

Baca juga: China dukung putaran baru perundingan nuklir Iran dan Eropa

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |