Istanbul (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif menyeluruh sebesar 15 hingga 20 persen kepada sebagian besar mitra dagang AS, sambil meremehkan kekhawatiran bahwa tarif tambahan dapat merugikan pasar saham atau memicu inflasi.
“Kami hanya akan mengatakan semua negara yang tersisa akan membayar, entah itu 20 persen atau 15 persen. Kita akan mengatur itu sekarang,” kata Trump kepada NBC News pada Kamis (10/7).
Saat ini, Trump menetapkan tarif menyeluruh sebesar 10 persen. “Saya pikir tarif ini diterima dengan sangat baik. Pasar saham mencapai rekor tertinggi baru hari ini,” ucapnya.
Indeks S&P 500 memang ditutup pada rekor tertinggi pada Kamis, tetapi pencapaian ini terjadi dalam kurun waktu periode volatilitas di pasar saham AS. Setelah Trump mengumumkan putaran pertama tarif global pada 2 April lalu, S&P 500 mengalami salah satu penurunan tercepat yang pernah tercatat sebesar 20 persen dalam beberapa hari berikutnya.
Trump pada Kamis juga menepis kekhawatiran dari CEO Hasbro, Chris Cocks, yang sebelumnya mengatakan dalam siniar CNN bahwa harga mainan di AS bisa meningkat akhir tahun ini, terutama jika tarif yang lebih tinggi diterapkan.
Baca juga: Analis: Bank sentral mungkin pangkas suku bunga lagi akibat tarif AS
“Kalau melihat angkanya, inflasi sudah turun,” ujar Trump, sembari mengatakan bahwa ia tidak diberi pemberitahuan sebelumnya dari Hasbro bahwa CEO-nya akan membahas kenaikan harga dalam siniar tersebut.
“Saya tidak tahu. Saya tidak mendengar apa pun tentang Hasbro. Saya tidak peduli dengan harga mereka,” ujarnya, lalu menambahkan kemudian: “Namun, jika mereka membuat mainan mereka di sini, kalau saja mereka membuat mainan mereka di sini, mereka tidak akan mengalami kenaikan harga,”
Berbicara juga tentang perang Rusia-Ukraina, Trump mengatakan: “Saya kecewa dengan Rusia, tapi kita lihat saja apa yang terjadi dalam beberapa pekan ke depan.”
“Saya rasa saya akan membuat pernyataan penting tentang Rusia pada Senin,” tambahnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Trump juga membagikan rincian tentang apa yang ia sebut sebagai kesepakatan baru antara AS, NATO, dan Ukraina terkait pengiriman senjata.
“Kita mengirimkan senjata ke NATO, dan NATO membayar 100 persen untuk senjata-senjata itu,” katanya.
Baca juga: NATO: China dan Rusia ancaman besar, serangan bisa 7 tahun lagi
Trump menjelaskan bahwa apa yang dilakukan pemerintahannya adalah mengirimkan senjata ke NATO, lalu NATO yang akan memberikan senjata tersebut ke Ukraina, dan NATO yang membayar senjata-senjata itu.
Menekankan bahwa kesepakatan itu dicapai dalam KTT NATO bulan lalu, Trump berkata: “Kami mengirim kirim senjata ke NATO, dan NATO akan mengganti seluruh biaya senjata itu.”
Belum jelas apakah Trump merujuk pada gagasan terbaru di mana beberapa anggota NATO membeli senjata buatan AS untuk Ukraina yang memungkinkan Washington untuk tidak menanggung beban finansial.
Baca juga: Diplomat Rusia: Tentara Eropa itu utopis, NATO tetap pilar utama
Trump melanjutkan pengiriman senjata AS ke Ukraina pada pekan ini setelah Departemen Pertahanan AS menunda pengiriman yang dijadwalkan awal bulan ini ke negara tersebut, yang masih berada dalam kondisi perang dengan Rusia.
Penundaan yang disebut telah diperintahkan oleh Menteri Pertahanan Pete Hegseth berdampak mengejutkan bagi banyak pejabat di pemerintahan Trump, termasuk di Departemen Luar Negeri AS.
Ketika ditanya mengenai penundaan itu pada Kamis, Trump berkata: “Saya tidak tahu apa-apa mengenai itu,” tetapi menambahkan bahwa Hegseth “melakukan pekerjaan yang hebat.”
Sumber: Anadolu
Baca juga: Istana ungkap kemungkinan Prabowo temui Trump negosiasi tarif impor
Baca juga: Analis: Ketidakpastian akibat tarif AS bisa perkuat daya tarik Bitcoin
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.