Jakarta (ANTARA) - Musim hujan terjadi di banyak wilayah di dunia. Hujan dengan intensitas lebih sering dan curah hujan lebih tinggi juga tampaknya telah menyebabkan sejumlah bencana hidrometeorologi di beberapa negara.
Bencana-bencana tersebut, seperti yang terjadi di Korea Selatan, Pakistan, China, beberapa negara bagian di India, bahkan di Amerika Serikat, telah menyebabkan kerusakan, gangguan layanan umum, hingga merenggut korban jiwa.
Berikut adalah serba-serbi tentang serangkaian bencana hidrometeorologi yang terjadi di beberapa negara di dunia dalam beberapa waktu terakhir, dikutip dari berbagai sumber.
1. Banjir bandang di Texas, AS, tewaskan total 119 orang
Banjir bandang yang terjadi di Texas, Amerika Serikat, hingga Rabu (9/7) telah merenggut total korban jiwa hingga 119 orang.
Kerr County melaporkan 95 korban jiwa, 36 di antaranya anak-anak. Korban tewas yang belum teridentifikasi terdiri dari 14 orang dewasa dan 13 anak, menurut kantor sheriff wilayah itu dalam unggahannya di Facebook.
Selain jumlah kematian yang telah dikonfirmasi, lima anak dan seorang pembina dari Camp Mystic, sebuah perkemahan anak perempuan di Kerr County, belum ditemukan.
Sebelumnya pada Senin, perkemahan musim panas itu menyatakan bahwa 27 peserta dan pembina tewas dalam bencana itu.
Korban jiwa lainnya dilaporkan di beberapa wilayah: tujuh di Travis County, lima di Burnet County, delapan di Kendall County, tiga di Williamson County, dan satu di Tom Green County, menurut laporan CNN.
Sementara itu, sedikitnya 172 orang masih dinyatakan hilang, 161 di antaranya di Kerr County.
2. Hujan monsun renggut 125 nyawa di Himachal Pradesh, India
Jumlah korban tewas akibat hujan monsun di negara bagian Himachal Pradesh di India utara meningkat menjadi 125 orang, sementara puluhan lainnya luka-luka dan hilang di tengah hujan deras yang terus berlanjut di seluruh negara itu, menurut keterangan pejabat pemerintah pada Senin.
Menurut pernyataan dari Pusat Operasi Darurat negara bagian tersebut, sedikitnya 125 orang tewas dalam insiden yang terkait hujan sejak Juni, termasuk 55 orang dalam kecelakaan lalu lintas.
Sebanyak 215 orang lainnya juga mengalami luka-luka, dan 34 orang dilaporkan masih hilang.
Hujan deras mengguyur negara bagian Himalaya itu pada Senin sehingga menutup jalanan dan menghambat operasi penyelamatan, menurut pernyataan tersebut.
3. Hujan deras tewaskan 4 orang, 1 hilang di Korsel
Empat orang tewas dan satu orang hilang seiring hujan deras melanda wilayah tengah dan selatan Korea Selatan (Korsel) selama berhari-hari, demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Korsel, Jumat (18/7).
Empat orang meninggal dunia dan satu orang masih dinyatakan hilang hingga pukul 06.00 pagi waktu setempat (04.00 WIB), papar kementerian itu.
Sebuah tembok penahan tanah runtuh dan menimpa kendaraan yang sedang melaju di Provinsi Gyeonggi pada Rabu (16/7), menewaskan seorang pengemudi berusia 40-an tahun.
Seorang pria berusia 60-an tahun ditemukan mengalami serangan jantung di dalam kendaraan yang terendam banjir di Provinsi Chungcheong Selatan pada Kamis (17/7) pagi. Dia sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, tetapi akhirnya meninggal dunia.
Dua pria lainnya yang berusia 80-an tahun ditemukan tewas di tengah kondisi banjir pada Kamis tersebut.
Upaya pencarian seorang pria yang dilaporkan hilang pada Kamis malam akibat terseret arus sungai di dekat jembatan di Provinsi Jeolla Selatan sedang dilakukan.
4. Banjir di Pakistan tewaskan 3 orang, 15 hilang
Banjir yang dipicu oleh hujan lebat yang melanda Pakistan utara pada Senin menyebabkan sedikitnya tiga wisatawan lokal tewas dan 15 lainnya hilang, kata otoritas penanggulangan bencana negara itu.
Empat orang juga luka-luka akibat insiden yang terkait hujan setelah hujan deras melanda Babusar Top, sebuah destinasi wisata terkenal yang terletak di Distrik Diamer di wilayah Gilgit-Baltistan (GB), kata Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional (NDMA) dalam sebuah pernyataan.
Juru bicara pemerintahan Gilgit-Baltistan, Faizullah Firaq, mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa 15 wisatawan hilang saat delapan kendaraan wisata hanyut dalam banjir bandang yang terjadi di wilayah tersebut.
Korban baru tersebut menambah jumlah korban tewas di seluruh negeri menjadi 188 orang selama musim hujan yang berlangsung sejak 26 Juni. Lebih dari 600 orang juga luka-luka selama periode tersebut.
5. Banjir bandang di China timur tewaskan 2 orang, 10 hilang
Sedikitnya dua orang tewas dan 10 orang lainnya hilang akibat banjir bandang di Provinsi Shandong, China Timur, yang disebabkan oleh hujan deras, menurut laporan surat kabar Global Times pada Selasa.
Hujan deras melanda Distrik Laiwu, Kota Jinan, dengan puncak curah hujan mencapai 364 milimeter (atau 14,33 inci) sehingga menyebabkan banjir bandang di dua desa terdekat di daerah Dawangzhuang, dan menghancurkan atau merusak 19 rumah.
Operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung bersamaan dengan upaya bantuan dan pemulihan pascabencana yang dilakukan secara terkoordinasi.
Perkembangan situasi tersebut terjadi setelah pada Senin China mengeluarkan peringatan darurat tingkat tertinggi menanggapi datangnya Topan Wipha, topan keenam pada tahun ini.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.