Beijing (ANTARA) - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menegaskan semangat Dasa Sila Bandung belum selesai saat Palestina masih mengalami penderitaan dan belum merdeka.
"Saya untuk menyampaikan satu kejujuran, semangat Dasa Sila Bandung belum sepenuhnya
selesai, salah satu buki paling nyata adalah penderitaan yang terus dialami oleh bangsa Palestina," kata Megawati di Wisma Negara Diaoyutai Beijing pada Kamis.
Megawati menjadi pembicara pertama dalam pleno Dialog Peradaban Global dengan tema "Menjaga Keberagaman Peradaban Manusia demi Perdamaian dan Pembangunan Dunia" yang diadakan oleh Komite Sentral Partai Komunis China (PKC) dan dihadiri oleh sekitar 600 perwakilan dari 144 negara.
Menurut Megawati, hingga hari ini Palestina masih memperjuangkan hak dasarnya untuk mempunyai negara dan menjadi
bangsa yang merdeka dan berdaulat.
"Dunia telah melesat maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi tapi sayangnya, hati nurani kolekif kita belum seluruhnya sadar dan bergerak melihat penderitaan bangsa Palestina," tambah Megawati.
Ketua Umum PDI-Perjuangan itu kemudian pun menyambut baik dan mendukung penuh "Global
Civilization Initiative yang diusung oleh Presiden China Xi Jinping pada 15 Maret 2023 dalam Dialog Tingkat Tinggi Partai Komunis China dan partai-partai politik dunia.
"Inisiatif ini merupakan kontribusi penting bagi terwujudnya dunia yang lebih adil, inklusif, dan harmonis," ungkap Megawati.
Namun, untuk memperkuat fondasi moral dan operasional bagi masa depan dunia, Megawati
berharap agar forum dialog tersebut juga dapat mendorong lahirnya sebuah deklarasi "Piagam Masa Depan Bersama" yang akan melengkapi gagasan Yang Mulia Presiden Xi Jinping secara lebih konkrit.
"Piagam tersebut adalah seruan untuk membangun dunia yang berpijak pada penghormatan antarbangsa, bukan oleh sebuah dominasi serta menolak segala bentuk hegemoni, eksploitasi dan
mengedepankan tanggung jawab kolektif," ungkap Megawati.
"Piagam Masa Depan Bersama" tersebut, menurut Megawati akan menjadi payung etika universal yang dapat dianut oleh segala bangsa, yang berintikan pada nilai-nilai penghormatan terhadap keberagaman budaya, penegakan martabat dan kebebasan manusia, pembangunan peradaban yang menyeimbangkan aspek material dan spiritual.
Selanjutnya tanggung jawab kolektif dalam menjaga bumi dan membangun perdamaian
dunia serta penolakan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan dan menolak segala bentuk kekerasan dan ketidakadilan.
"Nilai-nilai dalam etika universal tersebut, saya yakini dapat meredakan ketegangan global yang ditimbulkan oleh konflik bersenjata, rivalitas kekuatan besar, dan pertarungan kepentingan ekonomi yang tidak sehat yang telah membawa umat manusia mendekati titik balik
peradabannya," jelas Megawati.
Gagasan sederhana tersebut, kata dia adalah langkah kecil menuju dunia besar yang damai.
"Dunia sedang berada di ambang perpecahan dalam musim pancaroba saat ini. Tapi kita harus tetap optimis masih ada harapan bahwa sejarah bisa kita ubah, asal kita mau berdiri di atas kebenaran dan keadilan," tegas Megawati.
Pada Rabu (9/7), Megawati juga bertemu dengan Menteri Departemen Hubungan Internasional Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok (IDCPC) Liu Jianchao di kantor IDCPC, Beijing.
Forum "Global Civilizations Dialogue" sebagai inisiatif Partai Komunis China (PKC) dihadiri oleh Anggota Politbiro PKC sekaligus Sekretaris Sekretariat Komite Sentral PKC Cai Qi, anggota Politbiro PKC dan Sekretaris Komite PKC Beijing Yin Li, anggota Politbiro PKC dan Kepala Departemen Publikasi PKC Li Shulei.
Ikut mendampingi Megawati dalam acara tersebut dua pimpinan PDIP, Ahmad Basarah dan Olly Dondokambey, Dewan Pakar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Darmansjah Djumala, Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun, pengamat pertahanan Connie Rahakundini Bakrie.
Selain Megawati, hadir juga sebagai pembicara pleno mantan Presiden Namibia Nangolo Mbumba, mantan Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama, mantan Perdana Menteri Belgia Yves Leterme.
Baca juga: Megawati kenalkan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika di Beijing
Baca juga: Megawati usulkan piagam masa depan bersama bangun tata dunia baru
Baca juga: Presiden Xi Jinping serahkan buku pemerintahan China kepada Megawati
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.