TPNPB-OPM Klaim Tembak Rombongan Militer Indonesia

2 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengatakan pihaknya telah menyerang rombongan militer Indonesia pada Sabtu, 19 April 2025. Eskalasi konflik di Papua terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Dalam penyerangan itu, Sebby mengklaim telah jatuh korban dari pihak militer Indonesia. “Dalam penyergapan tersebut kami berhasil melakukan penembakan terhadap dua aparat militer Indonesia hingga tewas dan lainnya luka-luka,” ujar dia melalui keterangan resminya, Ahad, 20 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Sebby, penyerangan itu terjadi pada Sabtu lalu sekitar pukul 15.00 WIT. Mereka menyerang sebuah mobil teknis di pertengahan Kampung Mamba dan Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Irian Jaya, Provonsi Papua Tengah. Akibatnya, mobil tersebut mengalami kerusakan. 

Dalam keterangan resminya, Sebby Sambom menegaskan TPNPB-OPM siap menggelar perang melawan aparat Indonesia secara bergerilya. "Senjata lawan senjata," kata dia. 

Ia pun meminta tidak ada serangan udara menggunakan helikopter militer atau drone yang dilengkapi dengan bom. 

Kesiapan itu merespon kedatangan tambahan pasukan militer ke Papua. Dalam keterangan Sebby sebelumnya mereka klaim pemerintah Indonesia mengirim 30 pasukan militer ke Papua. Mereka pun menyatakan kesiapannya untuk perang.

Sebby pada awal April lalu juga menyatakan TPNPB-OPM siap berperang melawan militer Indonesia jika pemerintah tak segera mengakui kedaulatan Papua. Namun tantangan ini ditanggapi dingin oleh TNI. Kepala Pusat Penerangan TNI Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi menyatakan tak akan menanggapi tantangan tersebut. Dia menyatakan pengiriman pasukan militer ke Papua hanya akan dilakukan secara terencana dan proporsional.

"Sesuai kebutuhan tugas dan rotasi rutin sebagai pengamanan perbatasan," ujar dia, Selasa, 15 April 2025.

Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua (YKKMP) mencatat telah terjadi 21 konflik bersenjata antara TPNPB-OPM dengan TNI-Polri sejak awal tahun ini hingga pertengahan April. Sementara jumlah korban tewas mencapai 40 orang. 

Dari jumlah itu, 33 orang diantaranya merupakan pendatang dan 7 lainnya merupakan orang asli Papua. Terdapat pula 11 aparat keamanan yang menjadi korban. 

Novalio Panji Nugroho berkontribusi dalam penulisan ini

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |