TEMPO.CO, Jakarta - China memperluas kebijakan bebas visa untuk empat negara Teluk yaitu, Arab Saudi, Oman, Kuwait, dan Bahrain. Wisatawan pemegang paspor keempat negara itu akan diberikan akses masuk bebas visa ke China mulai 9 Juni 2025. Kebijakan ini akan diuji coba hingga 8 Juni 2026.
Dengan dimasukkannya Arab Saudi, Oman, Qatar, Kuwait, dan Bahrain, daftar negara bebas visa Cina bertambah menjadi 47. Menteri Luar Negeri China, Mao Ning mengatakan kebijakan bebas visa ini untuk memudahkan perjalanan lintas batas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemegang paspor biasa dari empat negara itu juga dapat tinggal di China hingga 30 hari tanpa visa. Asalkan kunjungan mereka untuk bisnis, wisata, keperluan keluarga atau pertukaran budaya.
"Kami menyambut lebih banyak teman dari negara-negara GCC (Gulf Cooperation Council) untuk mengunjungi Tiongkok kapan saja,” ujarnya pada Rabu 28 Mei 2025 ,seperti dilansir dari South China Morning Post.
Kebijakan bebas visa bagi negara-negara GCC sejalan dengan upaya China untuk menarik lebih banyak wisatawan dan memulihkan kerugian yang dialami selama pandemi. Negara GCC lainnya, Uni Emirat Arab dan Qatar telah memiliki kebijakan pembebasan visa bersama dengan China mulai tahun 2018.
Tak hanya negara-negara di kawasan Teluk, China juga memperluas kebijakan bebas visa untuk lima negara LAC atau Latin, America, dan Carribean. Pemegang paspor kelima negara tersebut yaitu Brasil, Argentina, Cile, Peru dan Uruguay, dapat bebas visa masuk ke China mulai 1 Juni 2025 hingga 31 Mei 2026.
Juru bicara Kementrian Luar Negeri China Lin Jian mengatakan, China tetap berkomitmen membuka diri dan akan mengambil lebih banyak langkah untuk mempernudah perjalanan antara China dan negara-negara lain.
"Kami menyambut lebih banyak teman asing untuk mendapatkan manfaat dari kebijakan bebas visa Tiongkok dan kebijakan kemudahan visa lainnya untuk datang ke Tiongkok dan merasakan keberagaman, semangat, dan dinamismenya," katanya.
Peningkatan pariwisata
Menurut Biro Statistik Nasional, jumlah kunjungan bebas visa mencapai 20,12 juta kunjungan pada tahun 2024, yang menandai peningkatan tahun ke tahun sebesar 112,3 persen. Sejalan dengan data itu, Trip.com juga mencatat pemesanan pariwisata melonjak lebih dari 100 persen, terutama dari negara-negara bebas visa mencapai 150 persen, dari statistik yang diterima Global Times.
Shanghai termasuk kota yang paling dikunjungi wisatawan pada tahun 2024. Kota ini adalah sebagai pemberhentian pertama bagi banyak pengunjung asing ke China. Data dari Administrasi Kebudayaan dan Pariwisata Kota Shanghai menujukkan, sebanyak 6,71 juta kedatangan wisatawan masuk pada tahun 2024, meningkat 84 persen tahun ke tahun.
Sedangkan pada kuartal pertama tahun 2025, Shanghai menerima 1,743 juta kedatangan wisatawan masuk, naik 37,1 persen tahun ke tahun. Sebanyak 1,259 juta di antaranya adalah pengunjung asing, meningkat 61,9 persen,
Selain Shanghai, Beijing, ibu kota China, juga merupakan pilihan utama untuk perjalanan masuk. Hingga 27 Mei 2025, Beijing mencatat 2,3 juta kedatangan wisatawan asing, naik 39,3 persen dan menyumbang 28,6 persen dari total perjalanan masuk dan keluar, menurut data dari Stasiun Umum Inspeksi Perbatasan Keluar dan Masuk Beijing.