Aturan Baru Menggunakan Eskalator di Jepang

1 month ago 10

8000hoki.com Data Akun server Slots Gacor Vietnam Terbaru Sering Win Full Terus

hoki kilat online Top ID website Slots Maxwin Japan Terbaru Sering Menang Terus

1000hoki.com Data Akun website Slots Maxwin Indonesia Terpercaya Gampang Lancar Jackpot Full Online

5000hoki Login situs Slot Maxwin Cambodia Terbaik Sering Lancar Scatter Full Online

7000 Hoki Online Data Akun website Slot Maxwin Cambodia Terbaik Sering Win Setiap Hari

9000hoki.com Data Daftar web Slot Gacor Terbaik Pasti Scatter Full Setiap Hari

Platform situs Slot Maxwin Japan Terkini Mudah Lancar Menang Full Setiap Hari

Idagent138 Slot Maxwin Online

Luckygaming138 Daftar Slot Anti Rungkad Online

Adugaming Daftar Slot Game

kiss69 login Slot Anti Rungkad

Agent188 Akun Slot Anti Rungkat Online

Moto128 Slot Anti Rungkat Online

Betplay138 Daftar Slot Game

Letsbet77 Daftar Akun Slot Game Terpercaya

Portbet88 login Akun Slot Maxwin Terpercaya

Jfgaming login Akun Slot Anti Rungkat Terbaik

Mg138 Daftar Slot Anti Rungkat Terbaik

Adagaming168 login Slot

Kingbet189 Daftar Id Slot Anti Rungkat

Summer138 Daftar Akun Slot

Evorabid77 Slot Anti Rungkat Terpercaya

bancibet login Id Slot Gacor

adagaming168 login Slot Gacor Online

Nagoya, sebuah kota di Jepang, membayar orang untuk berdiri di kedua sisi eskalator selama enam jam untuk mencegah orang berjalan.

30 Mei 2025 | 16.33 WIB

Ilustradi eskalator (Pixabay)

Ilustradi eskalator (Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta - Nagoya, sebuah kota di Jepang, membayar orang untuk berdiri diam di eskalator selama enam jam sehari. Hal itu dilakukan untuk memastikan pengguna eskalator tetap diam selama naik atau turun, menurut etika baru di negara itu.

Beberapa kota di Jepang menerapkan aturan baru menggunakan eskalator. Beberapa dekade lalu, masyarakat Jepang memiliki kesepakatan tak tertulis tentang etika eskalator. Di Tokyo dan Jepang timur, jika eskalator cukup lebar, pengguna yang ingin diam berdiri bisa memilih sisi sebelah kiri, adapun sisi kanan untuk orang yang berjalan. Di Osaka dan Jepang barat, sisi-sisinya dibalik, tetapi idenya sama: memberikan kesempatan bagi orang yang terburu-buru untuk berjalan agar cepat sampai. 

Jalan di Eskalator Dianggap Bahaya

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, beberapa kota khawatir bahwa berjalan di eskalator tidak aman, menurut laporan Japan Today. Mereka meminta agar orang berdiri di kedua sisi eskalator agar tidak seorang pun berjalan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kota Nagoya bahkan telah mengeluarkan peraturan kota untuk tujuan tersebut. Namun, karena berjalan di eskalator dianggap hampir sama dengan berjalan naik atau turun tangga, tidak semua orang yakin bahwa berjalan di eskalator bisa berbahaya. Akibatnya, sebagian orang tetap berjalan di sisi kanan eskalator saat jalurnya kosong.

Nagoya Stand and Stop Corps

Jadi untuk orang berjalan, pemerintah Nagoya telah membentuk Nagoya Stand and Stop Corps. Mereka berdiri dan diam. 

Tim ini terdiri dari tiga orang per lokasi. Mereka berdiri di sisi kanan eskalator, menggunakan baju dengan frasa “Nagoyaka ni STOP shite ne,” yang berarti “Tolong berhenti dengan tenang”. Dengan melakukan hal itu, mereka memblokir sisi yang seharusnya bisa dilalui orang, sehingga secara tidak langsung menegakkan peraturan kota.

Korps Stand and Stop menaiki eskalator selama enam jam per sesi. Meski kerjanya hanya berdiri diam di eskalator, pemimpin tim memperoleh gaji 16.000 yen atai Rp 1,8 juta per hari, jauh lebih baik daripada kebanyakan pekerjaan paruh waktu di toko atau restoran. Dua anggota tim lainnya memperoleh gaji 6.500 yen atau Rp 737 ribu per shift.

Korps Stand and Stop dikerahkan empat atau lima kali sebulan di 19 stasiun kereta api berbeda di dalam Nagoya. Tim ini sudah ada sejak tahun lalu. Pemerintah kota di Jepang itu mengklaim bahwa kini sudah banyak orang yang berdiri di kedua sisi, tidak lagi berjalan. 

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |