TEMPO.CO, Jakarta - Saosin, band asal California, Amerika Serikat, sukses menggelar konser mereka di Jakarta pada 29 Mei 2025. Lagu-lagu hits yang mereka mainkan berhasil membuat penonton menyanyi dan moshing bersama selama kurang lebih satu jam penampilan Saosin di Ecovention Hall Ancol, Jakarta Utara.
Pilihan Editor: Konser Hammersonic Hadirkan Thy Art Is Murder
Konser Ketiga Saosin di Indonesia
Penampilan mereka di Jakarta merupakan konser ketiga dari rangkaian perayaan ulang tahun kesepuluh Hammersonic, yang dipromotori oleh Ravel Entertainment. Sebelumnya, band beraliran post hardcore dan emo ini telah sukses mengguncang Kota Bandung dan Medan. Selanjutnya, mereka akan menyambangi Surabaya pada 30 Mei 2025 dan Solo sehari setelahnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski Saosin dijadwalkan tampil pada pukul 19.30, namun kerumunan penonton telah memadati tempat tersebut dari sore hari. Sebelum Saosin tampil, dua band pembuka, Last Goal! Party dan St. Loco, lebih dulu memanaskan panggung. Mereka membawakan lagu-lagu andalan yang sukses membakar semangat penonton. Bahkan, suasana memuncak hingga terbentuk circle pit di tengah kerumunan penonton.
Setelahnya, Indonesia Raya bergema. Para penonton yang didominasi menggunakan pakaian serba hitam turut menyanyikan lagu kebangsaan dengan khidmat. Tak lama dari itu, satu per satu personel Saosin, Cove Reber (vokal), Beau Burchell (gitar), Chris Sorenson (bass), Alex Rodriguez (drum), dan Phil Sgrosso (gitar lead) naik ke atas panggung.
Poster Saosin Indonesia Tour 2025
Saosin Membawakan Lagu-Lagu Hitsnya
Sleepers menjadi lagu pertama yang dimainkan, dilanjut dengan 'Lost Symphonies' dari mini album debut mereka, Translating The Name (2003), yang membuat penonton semakin histeris.
Di lagu berikutnya, 'Bury Your Head', Beau Burchell meminta para penonton agar membentuk circle pit. Saat intro dimainkan, para penonton semakin menggila.
Antusias penonton membuat personel Saosin merasa senang. "Terima kasih sudah menyambut kami dengan baik. Kalian membuat kami seperti berada di rumah," ujar Cove Rebber sambil menunjuk ke arah penonton.
Kemudian, Saosin menyanyikan beberapa lagu lainnya, seperti 'I Can Tell There Was an Accident Here Earlier', 'Come Closer', dan 'I Never Wanted To'. Di pertengahan lagu 'Seven Years', Cove Reber kembali meminta penonton untuk mengosongkan area tengah, membentuk wall of death. Saat lagu dimainkan kembali, para penonton dengan semangat berlari ke area tengah, membenturkan diri satu sama lain. Meski demikian, konser berjalan kondusif dan aman.
Nostalgia Orang Tua Doktrin Anak
Para penonton yang datang ke konser ini bukan hanya dari kalangan remaja atau dewasa saja, melainkan terdapat sejumlah anak kecil yang turut dibawa oleh orang tua mereka. "Sebenarnya emak bapaknya yang suka sama Saosin, cuma mungkin jadi didoktrin aja," jawab sepasang pasutri ketika menjawab pertanyaan Tempo.
Anak kecil yang dibawa juga mendapat kesempatan untuk naik ke atas panggung, setelah Beau melirik anak berusia 7 tahun tersebut saat sedang berada di pundak ayahnya. Bahkan, Cove menyuruh anak kecil itu untuk melakukan crowd surfing pertamanya "Jika terjatuh, kami akan berhenti memainkannya (lagu)," ucap Cove sambil bercanda ke penonton.
Sampai pada akhir konser, 'You're Not Alone' dimainkan. Lagu yang paling berkesan untuk sejumlah penonton yang datang. Salah satunya ialah Subhan, 45 tahun. yang datang bersama dengan istrinya, "Puas banget. Lagu terakhir paling disenengin."
Sebelum menyanyikan 'You're Not Alone', Beau Burchell mengatakan, setelah pulang ke Amerika, Saosin akan melakukan sesi rekaman baru lagi. Beau melanjutkan bahwa ini berarti Saosin harus datang kembali ke Indonesia.