Cerita Demonstran Hari Buruh di Depan DPR: Ditangkap saat Bantu Teman

3 days ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Kamis sore, Damar beranjak meninggalkan titik demonstrasi peringatan Hari Buruh Internasional 2025 di depan Gedung DPR/MPR. Peserta demonstrasi Hari Buruh itu berjalan kaki menjauhi gedung DPR untuk membubarkan diri setelah polisi memukul massa dengan tembakan water canon.

Namun dalam perjalanan pulang, Damar melihat seorang kawannya dipukuli oleh aparat kepolisian. Damar berinisiatif menolong dengan mencoba menarik temannya keluar. Pada saat itu lah polisi ikut meringkus Damar dan mengangkutnya ke Polda Metro Jaya.    

"Dia sudah tidak di titik aksi lagi, sudah balik mengikuti arahan polisi untuk membubarkan diri," kata kuasa hukum Damar, Yulianto Behar Nggali Mara, yang juga perwakilan Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD), di Polda Metro Jaya pada Jumat, 2 Mei 2025.

Menurut Yulianto, Damar kini menderita luka hingga kepalanya mesti diperban. Akan tetapi dia tidak dapat memastikan apakah luka itu terjadi akibat Damar ikut dipukuli saat mencoba menolong temannya atau bukan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain Damar, ada beberapa demonstran lain yang ditangkap oleh aparat kepolisian juga dalam kondisi terluka. Salah satu dari mereka harus menjalani rawat inap di Rumah Sakit Siloam. "Semalam masih keluar darah hidung, untuk sementara dilakukan pemulihan dulu," ujar Yulianto. 

Yulianto dan koalisi masyarakat sipil lainnnya menduga luka-luka yang diderita oleh para demonstran tersebut disebabkan oleh tindakan aparat kepolisian yang represif. "Kami duga dipukuli polisi. Karena kalau tidak dipukul, kan tidak mungkin luka," ucapnya. 

Data dari koalisi TAUD menunjukkan setidaknya tiga orang peserta aksi Hari Buruh mengalami luka bocor di kepala akibat kekerasan fisik oleh aparat kepolisian. Sejumlah 13 dari 14 orang massa aksi yang ditangkap mengalami luka luar dan lebam-lebam di sekujur tubuh mereka.

“Para korban mengaku dipukul, dipiting, didorong, ditendang, hingga dilindas oleh kendaraan bermotor,” kata TAUD.

Sebanyak 14 orang itu ditangkap oleh polisi dan dibawa ke Polda Metro Jaya usai kerusuhan saat peringatan Hari Buruh di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Para demonstran tersebut dituduh sebagai penyusup dari kelompok Anarko yang berupaya memprovokasi massa. "Mereka sudah berbuat rusuh dan melakukan tindakan anarkis," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi dalam konferensi pers pada Jumat, 2 Mei 2025.

Pilihan Editor: Kejahatan Perdagangan Orang Makin Marak

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |