Ketika Masyarakat Daerah 3T Belajar Bikin Konten Digital

15 hours ago 2

INFO NASIONAL - Sebuah konten di Tiktok ditonton lebih dari 4,3 juta kali. Komentar dari penonton juga melampaui angka 2 ribu. Namun video yang dibuat sebagai konten affiliate ini tidak menghasilkan penjualan yang signifikan. Bahkan yang meng-klik link produk di sebuah marketplace kurang dari 1 persen dari jumlah viewers.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ternyata untuk menjadi afiliator dengan konten seperti (yang saya buat) ini tidak efektif," kata Owen, salah satu peserta Workshop Bikin Konten Keren dengan Smartphone yang digelar Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Indonesia (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Digital (Kondisi) bekerja sama dengan Tempo Impresario, pada Senin, 5 Mei 2025. 

Seperti Owen yang berasal dari Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, berbagai pertanyaan tentang trik dan tips dalam memaksimalkan konten di media sosial juga muncul dari peserta workshop lainnya yang berlangsung secara daring hingga Selasa, 6 Mei 2025. Di antaranya dari Syeni asal Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, yang bertanya tentang perencanaan pembuatan konten promosi toko bunga. Kemudian, Febbi dari Keerom, Papua, bertanya tentang kriteria seseorang yang sudah bisa disebut sebagai content creator. 

Tema diskusi lainnya selama workshop di antaranya tentang pengaruh jumlah followers terhadap sebuah konten, penggunaan hastag yang cocok, pengaturan penggunaan akun media sosial pribadi dan akun lembaga/usaha, memilih tema konten agar viral, dan lain-lain. Para peserta juga antusias menanyakan pengalaman pemateri yang merupakan praktisi dan ahli di bidang media digital terkait pengalaman mereka bisa sukses membangun karier di bidang ini.

Suasana workshop memang berjalan cukup menarik. Dipandu pemateri, para peserta juga menganalisa konten-konten viral. Beberapa peserta juga meminta konten-konten yang mereka unggah di media sosial masing-masing untuk dianalisa. 

Menurut pemateri Tuhu Nugraha, melalui analisa yang dilakukan secara bersama-sama selama workshop, para peserta bisa memahami mengapa kinerja sebuah konten tidak sesuai dengan harapan. "Dari materi yang disampaikan para peserta bisa belajar tentang apa saja yang perlu diperbaiki sehingga sebuah konten bisa berhasil sesuai keinginan," kata Tuhu yang berprofesi sebagai Digital PR Consultant. 

Adapun, menurut Donny P. Herwanto, yang juga pemateri, banyak faktor yang mempengaruhi suskes atau tidaknya sebuah konten. Menurut nya, seorang pembuat konten harus menyusun perencanaan yang matang, mengenal audiens dan betul-betul memahami tujuan pembuatan konten. "Bikin konten tanpa perencanaan seperti memasak tanpa resep, bisa enak, tapi malah sering gosong," ujar Produser TV Tempo ini. 

Dia menegaskan bahwa konten yang sukses bukan tentang hoki atau tidak hoki, tetapi soal strategi. "Dan strategi diawali oleh perencanaan yang matang," kata Donny. 

Workshop ini sengaja digagas BAKTI Komdigi untuk mengatasi kesenjangan digital di daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal). Sebanyak 70 peserta berasal dari Keerom, Rote Ndao dan Sambas. 

"Komdigi merasa perlu untuk mengisi ruang digital yang telah terbentuk oleh pembangunan infrastruktur internet sampai ke daerah 3T dengan konten yang positif dan produktif," kata Pelaksana tugas Direktur Sumber Daya dan Administrasi BAKTI Komdigi, Sudarmanto. 

Dia berharap melalui pelatihan ini para peserta tidak hanya belajar membuat konten yang menarik, tetapi juga berdampak. "Kita semua berpotensi menjadi penyampai informasi yang bertanggung jawab, mampu membawa perubahan di tengah masyarakat," ujar Sudarmanto. (*)

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |