8000hoki Demo web Slots Maxwin Philippines Terpercaya Pasti Win Full Online
hokikilat List Login server Slot Gacor Indonesia Terpercaya Gampang Lancar Win Non Stop
1000 Hoki Online Data Demo web Slots Maxwin Vietnam Terpercaya Pasti Lancar Scatter Banyak
5000hoki.com Login website Slot Maxwin Malaysia Terbaik Mudah Jackpot Full Non Stop
7000hoki Data Demo website Slot Gacor Terbaru Gampang Scatter Full Non Stop
9000hoki.com List ID web Slot Gacor Thailand Terbaru Gampang Menang Full Terus
Data Situs situs Slots Maxwin basis Myanmar Terbaru Pasti Lancar Scatter Terus
Idagent138 Daftar Slot Gacor Terbaik
Luckygaming138 Daftar Id Slot Anti Rungkat Terpercaya
Adugaming Id Slot Maxwin
kiss69 Daftar Akun Slot Maxwin Terpercaya
Agent188 Id Slot Terbaik
Moto128 Daftar Akun Slot
Betplay138 Slot Anti Rungkad Terbaik
Letsbet77 login Akun Slot Maxwin Terbaik
Portbet88 Slot Gacor Online
Jfgaming168 Daftar Slot Gacor
MasterGaming138 login Slot Anti Rungkad Online
Adagaming168 login Id Slot Anti Rungkad
Kingbet189 login Akun Slot Gacor
Summer138 login Slot Game
Evorabid77 login Slot Game Terpercaya
bancibet login Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya
adagaming168 Daftar Slot Anti Rungkat Online
TEMPO.CO, Jakarta - Dua siswa MTS Riyadlotut Thalabah, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan seorang pembina asrama sekolah. Kuasa hukum korban dari Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBH NU) Didik Edi Kuswanto mengatakan salah satu korban mengaku mengalami pelecehan seksual pada Sabtu, 2 Mei 2025.
Didik mengatakan terduga pelaku melakukan pelecehan seksual ketika membangun korban untuk salat Subuh. MTS Riyadlotut Thalabah, kata dia, memiliki asrama dan berkonsep seperti pondok pesantren. Kedua korban merupakan siswa perempuan berusia 14 tahun. “Korban mengaku disentuh pada bagian dadanya,” kata Didik saat dihubungi Tempo, Selasa, 6 Mei 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Satu korban lain, kata dia, mengaku mengalami pelecehan serupa pada waktu yang berbeda. Menurut Didik, kedua korban yang melapor akhirnya memutuskan untuk keluar dari asrama pada Sabtu.
Didik mengatakan belum mengetahui alasan terduga pelaku memasuki kamar siswi untuk membangunkan di pagi hari. Menurutnya, aktivitas itu seharusnya dilakukan oleh pembina asrama dengan gender perempuan. “Ada beberapa siswi lain yang mengaku sempat mendapatkan perlakuan serupa. Namun belum mau membuat laporan secara resmi,” ujarnya.
Kuasa hukum korban telah membuat laporan ke Kepolisian Resor Rembang terkait dugaan pelecehan seksual tersebut. Menurut Didik, laporan telah didisposisi ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Rembang.
Kepala Unit PPA Polres Rembang Inspektur Dua Aan Dwi Saputro mengonfirmasi adanya laporan tersebut. “Laporan sudah masuk. Sedang kami tangani. Ada dua korban dalam laporan,” kata Aan saat dihubungi pada Selasa.
Tempo telah mencoba mengonfirmasi dugaan pelecehan seksual ini kepada nomor hubungan masyarakat MTS Riyadlotut Thalabah. Namun, pihak sekolah belum merespons telepon dan pesan yang Tempo kirimkan.