Tiga Catatan P2G Soal Rendahnya Nilai SPI Pendidikan 2024

3 weeks ago 9

8000hoki.com List Demo website Slots Maxwin Singapore Terbaik Pasti Win Online

hokikilat Pusat Situs situs Slot Gacor China Terbaik Sering Scatter Full Terus

1000hoki Akun web Slot Maxwin Cambodia Terbaik Gampang Lancar Menang Setiap Hari

5000hoki Data Login web Slot Maxwin Terpercaya Mudah Lancar Scatter Non Stop

7000hoki Akun web Slots Maxwin Cambodia Terbaru Mudah Lancar Win Full Terus

9000 hoki Platform server Slots Maxwin Singapore Terbaik Pasti Menang Online

Data ID games Slot Maxwin Japan Terbaru Gampang Scatter Setiap Hari

Idagent138 login Akun Slot Maxwin Terpercaya

Luckygaming138 login Slot Game Terpercaya

Adugaming Id Slot Anti Rungkat

kiss69 Daftar Akun Slot Anti Rungkad

Agent188 Daftar Slot Anti Rungkat Terbaik

Moto128 Akun Slot Online

Betplay138 Daftar Id Slot Game

Letsbet77 Daftar Id Slot Anti Rungkad Online

Portbet88 Id Slot Maxwin

Jfgaming login Id Slot Maxwin Terpercaya

Mg138 Daftar Id Slot Online

Adagaming168 Daftar Slot Anti Rungkat Terbaik

Kingbet189 Daftar Akun Slot Anti Rungkad Terpercaya

Summer138 login Id Slot Gacor Online

Evorabid77 Daftar Id Slot Game Terbaik

bancibet login Id Slot Anti Rungkat Terpercaya

adagaming168 Slot Gacor

TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menyoroti rendahnya hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan 2024. Tahun ini, skor SPI hanya mencapai 69,06, menempatkan Indeks Integritas Pendidikan pada level korektif. Sebagai perbandingan, pada tahun sebelumnya, Indeks Integritas Pendidikan nasional mencatat skor 73,70, meskipun masih ditemukan berbagai pelanggaran, seperti ketidakjujuran akademik, praktik gratifikasi di sekolah dan kampus, serta penyimpangan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim menyampaikan tiga catatan terkait hasil survei ini. Pertama, kata dia, memang masih ada persoalan integritas, transparansi, termasuk akuntabilitas dalam penyelenggaraan pendidikan. Oleh karena itu, kata dia, sebaiknya pengawasan dimulai dari level atas maupun bawah secara serentak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Juga keterlibatan publik di dalam mengevaluasi atau apa namanya monitoring, misalnya pengelolaan dana BOS gitu misalnya," kata dia pada Ahad, 27 April 2025.

Kedua, Satriwan menilai rendahnya hasil survei mencerminkan program Kemendikbudristek di era Presiden Joko Widodo belum efektif membangun budaya integritas, transparansi, dan akuntabilitas, baik di tingkat individu guru dan murid maupun kelembagaan di dinas pendidikan.

"Ini menandakan program-program sebelumnya itu di Kementerian Pendidikan di era sebelumnya itu masih berkutat di level-level yang sifatnya permukaan gitu ya," kata dia.

Kemudian yang ketiga, nilai ini juga sebagai pertanda adanya persoalan dalam tata kelola pendidikan. Salah satunya terkait pembiayaan pendidikan yang dirasakan masyarakat semakin mahal. Selain itu, praktik korupsi di dunia pendidikan, khususnya di sekolah, masih terjadi. Beberapa guru dan kepala sekolah bahkan menjadi tersangka akibat penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

"Ini yang harus dievaluasi. Saya rasa di Kemendikdasmen saat ini punya komitmen untuk membenahi itu semua," kata Satriwan.

Sementara itu, Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana mengatakan bahwa penurunan dari tahun sebelumnya ini terjadi karena lebih menyebarnya jumlah responden dan jangkauan survei. Pada 2023, survei tersebut, kata Wawan, berada di level provinsi, sementara 2024 sudah merambah ke kabupaten/kota.

"Sehingga secara statistik, makin banyak responden, makin beragam. Masukannya lebih banyak lagi," kata dia di Gedung Pusat Antikorupsi KPK, Jakarta Selatan, pada Kamis, 24 April 2025.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |