KPK Periksa Head Legal Telkomsigma di Kasus Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina

2 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih mendalami dan mengumpulkan alat bukti perkara korupsi proyek Digitalisasi SPBU PT Pertamina (Persero) 2018-2023. Dalam proses penyidikan kali ini, KPK memanggil Head Legal PT Telkomsigma Wisnu Kamulyan.

Wisnu dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai saksi."Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK," kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo dalam keterangan tertulis, Senin, 19 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KPK menyidik perkara korupsi digitalisasi SPBU Pertamina ini sejak Januari lalu. Namun hingga saat ini, belum ada satu pun tersangka yang mereka umumkan ke publik.

KPK pun telah memeriksa sejumlah saksi dalam perkara ini. Di antaranya Koordinator Pengawasan BBM pada BPH Migas Agustinus Yanuar Mahendratama; Head of Outbound Purcashing PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma) periode 2018-2020 Aily Sutedja; VP Corporate Holding and Portfolio IA PT Pertamina Anton Triend; VP Sales Support PT Pertamina Patra Niaga Aribawa; Direktur PT Dabir Delisha Indonesia periode 2018-2020 Asrul Sani; Direktur Sales and Marketing PT Pins Indonesia periode 2016-2019 Benny Antoro; serta Komisaris PT Ladang Usaha Jaya Bersama Charles Setiawan.

Mereka diperiksa untuk didalami soal sejumlah proyek pengadaan di PT Telkom yang berhubungan dengan digitalisasi SPBU Pertamina tersebut.

KPK pun telah melakukan upaya pencegahan melalui kajian yang dilakukan oleh Direktorat Monitoring dalam penyidikan perkara dugaan korupsi digitalisasi SPBU Pertamina ini. Upaya itu sebagai wujud integrasi antar-strategi dalam pemberantasan korupsi.

"Bahwa temuan kerawanan korupsi melalui pendekatan pencegahan dapat menjadi pengayaan informasi ataupun ditindaklanjuti dengan upaya penindakan," ujar Budi.

Melalui kajian risiko korupsi pengelolaan jenis bahan bakar tertentu (JBT) minyak solar tersebut, KPK menemukan adanya permasalahan pada data digitalisasi nozzle (pipa semprot) yang berdampak pada tingginya angka koreksi penyaluran dan angka penyimpangan penyaluran.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |