ISRAEL telah melancarkan serangkaian serangan udara yang kuat di Gaza, yang mengakibatkan ratusan orang tewas dan melanggar gencatan senjata dengan Hamas yang telah berlangsung selama dua bulan sejak 19 Januari. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, seperti dikutip Al Jazeera, sedikitnya 404 orang telah tewas dan 562 lainnya terluka dalam gelombang serangan terbaru.
Di bawah ini adalah gambaran umum tentang bagaimana berbagai pihak di seluruh dunia menanggapi eskalasi ini:
Israel
Pemerintah Israel menyatakan bahwa operasi ini bersifat terbuka dan mengisyaratkan rencana untuk mengintensifkan aksi militer terhadap Hamas. Kantor Netanyahu menyatakan bahwa serangan tersebut dipicu oleh penolakan Hamas untuk membebaskan para sandera dan penolakan terhadap proposal dari utusan AS, Steve Witkoff, dan para mediator lainnya. Menteri Pertahanan Israel Katz menekankan bahwa pertempuran akan terus berlanjut sampai semua sandera dibebaskan dan tujuan Israel tercapai.
Hamas
Otoritas pemerintahan di Gaza, Hamas, mengutuk tindakan Israel yang mengakhiri gencatan senjata secara sepihak. Mereka menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya dengan sengaja mengakhiri perjanjian tersebut dan menempatkan para tahanan Palestina yang ditangkap selama serangan 7 Oktober 2023 dalam risiko besar. Pejabat Hamas, Izzat al-Risheq, menggambarkan keputusan Netanyahu sebagai hukuman mati bagi para tahanan.
Amerika Serikat
Gedung Putih, melalui Sekretaris Pers Karoline Leavitt, mengkonfirmasi bahwa Israel telah berkonsultasi dengan pemerintahan Trump sebelum melakukan serangan. Leavitt memperingatkan bahwa kelompok-kelompok seperti Hamas, Houthi, dan Iran, yang mengancam Israel dan AS, akan menghadapi konsekuensi berat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penjabat Duta Besar AS untuk PBB Dorothy Shea menempatkan tanggung jawab penuh atas kekerasan yang baru terjadi pada Hamas, memuji hak Israel untuk merespons dan menolak klaim serangan tanpa pandang bulu oleh pasukan Israel.
Keluarga-keluarga Sandera Israel
Perwakilan keluarga yang anggota keluarganya disandera di Gaza mengungkapkan keterkejutan dan kemarahan mereka atas keputusan pemerintah Israel untuk melanjutkan serangan, menuduh pemerintah Israel mengabaikan upaya pembebasan para sandera dan mempertanyakan mengapa gencatan senjata dilanggar.
Houthi (Yaman)
Pemberontak Houthi Yaman mengutuk agresi baru Israel dan berjanji untuk meningkatkan aksi mereka sendiri untuk mendukung perjuangan Palestina, dan menjanjikan bantuan berkelanjutan untuk Gaza.
Jihad Islam Palestina
Kelompok bersenjata ini menuduh Israel dengan sengaja merongrong semua upaya gencatan senjata.
Cina
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Mao Ning, menyuarakan keprihatinan serius atas situasi ini, dan mendesak semua pihak untuk menghindari tindakan yang dapat memperburuk konflik atau memicu krisis kemanusiaan yang lebih besar.
Rusia
Kremlin memperingatkan tentang eskalasi berbahaya setelah serangan Israel, menyoroti laporan yang mengkhawatirkan tentang korban sipil yang signifikan. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Rusia memantau perkembangan dengan seksama dan berharap untuk kembali ke perdamaian.
Mesir
Sebagai mediator utama bersama Qatar dan AS, Mesir mengutuk serangan udara Israel sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap gencatan senjata dan eskalasi berbahaya yang mengancam stabilitas regional.
Qatar
Kementerian Luar Negeri Qatar mengkritik keras serangan tersebut, dan memperingatkan bahwa kebijakan Israel yang semakin meningkat berisiko memicu konflik yang lebih luas dan merusak keamanan di wilayah tersebut.
Iran
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan bahwa Amerika Serikat bertanggung jawab secara langsung atas kekerasan yang sedang berlangsung dan menggambarkan situasi ini sebagai kelanjutan dari genosida di wilayah Palestina.
Arab Saudi
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengeluarkan kecaman keras terhadap kembalinya serangan Israel dan pengeboman wilayah sipil.
Yordania
Juru bicara pemerintah Mohammed Momani mengutuk kampanye pengeboman agresif Israel dan menekankan perlunya menghentikan kekerasan.
Turki
Turki menyebut serangan tersebut sebagai fase baru dalam kebijakan genosida Israel terhadap warga Palestina, mengutuk siklus kekerasan dan memperingatkan bahwa sikap bermusuhan Israel mengancam masa depan Timur Tengah.
Negara-negara Eropa
- Perancis menyerukan penghentian permusuhan segera, menekankan ancaman terhadap nyawa warga sipil dan upaya pembebasan sandera.
- Inggris mendesak Israel dan Hamas untuk menerapkan gencatan senjata secara penuh dan kembali berdialog, serta mengutuk jatuhnya korban sipil.
- Irlandia mengutuk serangan Israel dan menyerukan penghormatan terhadap gencatan senjata dan negosiasi.
- Belgia mendesak pelaksanaan gencatan senjata tahap kedua untuk memungkinkan rekonstruksi dan perdamaian, dan mengecam blokade Israel terhadap bantuan kemanusiaan.
- Italia menyatakan keprihatinannya bahwa pertempuran baru membahayakan pembebasan sandera dan akses kemanusiaan.
- Spanyol berduka atas kekerasan yang terjadi dan mengutuk pengeboman tanpa pandang bulu yang menimpa warga sipil.
- Jerman menyuarakan keprihatinannya atas serangan-serangan tersebut dan menyoroti penderitaan anak-anak dan pengungsi yang terlantar.
- Belanda menyerukan penghentian permusuhan secara permanen dan penghormatan penuh terhadap gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan.
- Norwegia menggambarkan serangan tersebut sebagai pukulan tragis bagi penduduk Gaza yang rentan.
- Swiss menuntut agar gencatan senjata segera diberlakukan, pembebasan sandera tanpa syarat, dan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan keterkejutannya atas serangan tersebut dan kematian warga sipil yang diakibatkannya, dan dengan tegas mendesak penghormatan terhadap gencatan senjata, pemulihan akses kemanusiaan, dan pembebasan sandera tanpa syarat.
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia mengutuk tindakan militer Israel yang semakin intensif karena memperburuk penderitaan warga Palestina. Philippe Lazzarini, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), mengecam pengeboman yang gencar dilakukan dan memperingatkan bahwa perang baru akan memperdalam keputusasaan.
Australia
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyerukan agar semua pihak menghormati gencatan senjata dan perjanjian penyanderaan, menekankan komitmen Australia terhadap perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut.
