Tertunda 15 Tahun, PT Timah Kembangkan Lagi Proyek Percontohan Logam Tanah Jarang di Tanjung Ular

5 hours ago 1

TEMPO.CO, Pangkalpinang -PT Timah TBK bersama MIND ID kembali mengakselarasi pengembangan mineral logam tanah jarang (LTJ) atau rare earth element (REE) dengan mengembangkan rencana percontohan atau pilot plan di Tanjung Ular Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Pilot Plan pengembangan REE PT Timah dimulai pada 2010. Namun tertunda karena saat itu terkendala teknologi pengolahan, kebutuhan mitra strategis yang memiliki teknologi berpengalaman hingga proses revitalisasi yang memerlukan waktu dan dukungan teknis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Pengembangan Usaha PT Timah TBK Dicky Octa Zahriadi mengatakan sejak 2024, pengembangan berfokus pada pencarian mitra teknologi mempercepat pemrosesan monasit menjadi produk mix rare earth carbonate sebagai tahap awal sebelum pabrik komersial dibangun. "Untuk mendukung pengembangan teknologi pengolahan monasit, kami bekerja sama dengan berbagai lembaga mitra teknologi baik dari dalam negeri maupun luar negeri," ujar Dicky dalam siaran pers PT Timah yang diterima Tempo, Kamis, 24 April 2025.

Menurut Dicky, rare earth mengandung thorium yang dapat dioptimalkan menjadi sumber energi untuk pembangkit listrik tenaga nuklir. Dengan memanfaatkan potensi thorium dalam negeri, pihaknya dapat berkontribusi meningkatkan nilai tambah dari pengolahan logam tanah jarang untuk mendorong kemandirian energi. "PT Timah bersama MIND ID terus melakukan percepatan pengembangan dengan fokus revitalisasi fasilitas pilot plant pengolahan monasit untuk dapat dimanfaatkan kembali sebagai bagian dari pengembangan LTJ," ujar dia.

Pengembangan Pilot Plan LTJ tersebut, kata Dicky, juga bertujuan untuk menciptakan nilai tambah melalui industrialisasi LTJ berbasis mineral ikutan penambangan timah. "Hal ini juga menjadi bagian dari strategi hilirisasi mineral nasional, sekaligus mendorong kemandirian teknologi dan ekonomi, terutama dalam pemanfaatan LTJ yang sangat dibutuhkan industri-industri strategis seperti magnet permanen, baterai hybrid, elektronik, dan katalis," ujar dia.

PT Timah terus berkomitmen mengoperasikan pilot plan sebagai tahap awal validasi teknologi dan pengujian skala terbatas. Ke depannya, kata dia, PT Timah juga berencana membangun pabrik pengolahan LTJ skala komersial dengan bahan baku dari monasit sebagai mineral ikutan timah. "Kita akan meningkatkan kolaborasi strategis dengan mitra teknologi untuk percepatan penguasaan teknologi pengolahan LTJ," ujar dia.

Wakil Direktur Utama MIND ID Dany Amrul Ichdan menambahkan Indonesia memiliki kemampuan untuk memproses rare earth di dalam negeri sehingga nilai tambah dan manfaatnya dapat dirasakan seluruh masyarakat Indonesia. "Dengan pengembangan rare earth ini, kami yakin Indonesia mampu menjadi basis bagi pengembangan ekosistem industri strategis masa depan," ujar dia.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |