TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengutip kata-kata Sukarno alias Bung Karno saat mendorong kemerdekaan Palestina di forum parlemen yang mendukung Palestina di Istanbul, Turki, Jumat, 18 April 2025.
"Rakyat Indonesia selalu mengingat kata-kata inspiratif dari bapak pendiri negara kita, Presiden Sukarno yang pernah berkata, 'Selama kebebasan Palestina belum dikembalikan kepada orang-orang Palestina, maka selamanya Indonesia akan berdiri menentang pendudukan Israel'," kata cucu Sukarno itu dalam keterangan resminya, Jumat, 18 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
The Group of Parliaments in support of Palestine dihadiri pimpinan parlemen negara-negara, seperti Ketua Parlemen Bahrain, Ahmad Salman Al Musalam; Ketua Parlemen Uni Emirat Arab, Saqr Ghobash; Parlemen Qatar, Hasan bin Abdulla Al- Ghanim; Parlemen Malaysia, Johari Abdul; Parlemen Pakistan, Sardar Ayaz Sadiq; Parlemen Yordania, Ahmed Mohammed Ali Safadi; dan Pimpinan Parlemen Senegal, El Hadj Malick Ndiaye. Kemudian hadir pula Wakil Ketua Parlemen dari Azerbaijan, Ali Ahmadov; Aljazair, Hammad Ayoub; dan Mesir, Ahmed Saad El Deen. Pertemuan ini juga diikuti Ketua Parlemen dari Palestina Rawhi Fattouh dan perwakilan pemerintah Palestina.
Puan mengatakan negara-negara di dunia harus mempromosikan diplomasi dan dialog dalam menyelesaikan pertikaian internasional, termasuk masalah Palestina yang sudah berlangsung lama.
"Meskipun ada tekanan kuat yang dihadapi masing-masing negara kita dalam menangani krisis domestik dan internasional, kita tidak boleh melupakan keharusan untuk mengejar perdamaian dan keadilan bagi Palestina," ucapnya.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP ini menyoroti bencana kemanusiaan di Gaza. Ia menyayangkan tidak ada tanda-tanda kekerasan berhenti. Sehingga anggota parlemen dan para wakil rakyat negara-negara dunia tidak bisa tinggal diam. Ia menyebut, tanggung jawab anggota dewan bukan hanya kepada konstituen, tetapi juga kepada kemanusiaan, keadilan, dan perdamaian.
Puan menyesalkan gencatan senjata yang disepakati pada awal tahun 2025 belum bisa ditegakkan. Sehingga ia mengajak parlemen dunia menyuarakan tuntutan kolektif untuk segera memulihkan keadaan di Gaza dan agar Israel menghentikan serangan.
"Fase kedua gencatan senjata harus dilaksanakan tanpa penundaan. Parlemen di seluruh dunia harus mendorong pemerintah mereka untuk mengambil posisi yang lebih kuat,” ujar Puan. “Masyarakat internasional harus berbicara dengan satu suara dalam mendesak Israel untuk sepenuhnya mematuhi ketentuan gencatan senjata.”
Puan juga mengajak komunitas internasional untuk memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang segera, aman, dan tanpa hambatan kepada rakyat Gaza.