PEMBALAP Liam Lawson ditukar dengan Yuki Tsunoda yang berseragam Racing Bull. "Menjadi pembalap Red Bull adalah mimpi saya sejak kecil, saya selalu bekerja keras untuk mewujudkan itu. Saya kuat, tapi saya bersyukur untuk semua kerja keras yang membawa saya pada titik saat ini," tulis Liam Lawson dalam laman Instagramnya, Jumat.
Lawson menjalani dua laga yang mengecewakan dan membuat manajemen Red Bull mengambil keputusan. Lawson gagal finis dalam Grand Prix Australia dan dilanjut dengan finis di posisi ke-15 Grand Prix Cina. Manajemen Red Bull memutuskan Yuki Tsunoda masuk menemani Max Verstappen selama sisa musim ini.
Karier Liam Lawson Menuju F1
Liam Lawson memulai karier balapnya di Australia, di mana ia menang dalam debutnya di Formula 4. Pada usia 16 tahun, ia pindah ke Eropa untuk berkompetisi di ajang balap mobil single-seater. Ia tinggal di Belanda dan meraih posisi kedua di ADAC F4 sebelum pindah ke Inggris untuk mengikuti kejuaraan EFO (Formula 3) dan FIA F3.
Selama dua kali off-season di Selandia Baru, Lawson berkompetisi di Toyota Racing Series, meraih kemenangan dalam debutnya dan menjadi juara seri pada 2019. Tahun berikutnya, ia finis kedua saat menggunakan mobil baru.
Diumumkan sebagai pembalap junior Red Bull pada ulang tahunnya yang ke-17, Lawson berlaga di Eropa dengan dukungan Red Bull di EFO, FIA F3, dan FIA F2. Pada 2023, ia menggantikan Daniel Ricciardo yang cedera dalam lima balapan dan kembali ke tim setelah Ricciardo keluar setelah Grand Prix Singapura memberinya kesempatan untuk berkompetisi dalam enam balapan musim ini.
Promosi
Dikutip dari Independent, pada akhir 2024 Red Bull Racing mengumumkan bahwa Lawson akan menggantikan Sergio Perez untuk musim 2025. Keputusan ini diambil setelah Perez mengalami penurunan performa yang signifikan sepanjang musim sebelumnya. Promosi Lawson dianggap sebagai langkah strategis untuk memberikan peluang kepada pembalap muda dari program junior Red Bull.
Lawson menyatakan kegembiraannya atas kesempatan ini, menyebut bergabung dengan Red Bull sebagai impian seumur hidup yang telah ia kejar sejak usia delapan tahun. Namun, ia juga menyadari tantangan besar bekerja bersama Verstappen, salah satu pembalap terbaik sepanjang masa. "Diumumkan sebagai pembalap Red Bull Racing adalah mimpi seumur hidup saya, ini adalah sesuatu yang saya mau dan diupayakan sejak saya berusia delapan tahun,” katanya,
Kakak Indra Purnama turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini