TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah junta Myanmar mengatakan pada Kamis 17 April 2025 akan membebaskan hampir 5.000 tahanan dalam amnesti untuk menandai perayaan tahun baru negara tersebut.
Kelompok hak-hak sipil mengatakan junta telah menangkap ribuan pengunjuk rasa dan aktivis sejak kudeta pada 2021 yang menghentikan eksperimen demokrasi Myanmar dan menjerumuskan negara itu ke dalam perang saudara multipihak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Amnesti secara teratur diumumkan untuk memperingati hari libur nasional atau festival Buddha, tetapi sebagian besar tahanan politik terkenal, termasuk pemimpin sipil yang digulingkan Aung San Suu Kyi masih ditahan.
Sebuah pernyataan junta seperti dilansir Arab News mengatakan 4.893 tahanan akan diampuni "untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan negara, untuk ketenangan pikiran rakyat dan atas dasar belas kasih."
Untuk menyampaikan "kebaikan hati negara," junta Myanmar juga mengatakan tahanan lain akan dikurangi hukumannya hingga seperenam, kecuali mereka yang telah melakukan pelanggaran serius.
Pelanggaran tersebut termasuk pergaulan bebas dan terorisme, serta pembunuhan dan pemerkosaan.
Junta mengatakan 13 warga negara asing juga akan diampuni dan dideportasi, tanpa memberikan rincian identitas atau kejahatan mereka.
Pada Kamis pagi, kerumunan keluarga berkumpul di luar penjara Insein Yangon, bersiap untuk bertemu kerabat mereka yang dibebaskan.
Pengumuman amnesti tersebut dibuat saat pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing dilaporkan akan melakukan perjalanan luar negeri yang jarang terjadi ke Bangkok. Ia akan bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, yang memimpin blok ASEAN beranggotakan 10 negara tahun ini.
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sebelumnya telah melarang pejabat junta Myanmar menghadiri pertemuan puncaknya karena kurangnya kemajuan dalam rencana perdamaian.
Namun, Anwar mengatakan dia akan bertemu dengan Min Aung Hlaing pada Kamis untuk membahas keselamatan tim kemanusiaan Malaysia yang dikirim ke Myanmar setelah gempa berkekuatan 7,7 skala Richter bulan lalu.
Junta Myanmar belum mengonfirmasi pertemuan tersebut.
Festival air "Thingyan" yang sedang berlangsung di Myanmar biasanya menandai tahun baru negara tersebut. Ini ritual percikan air yang melambangkan pembersihan dan pembaruan.
Namun perayaan tersebut tidak terlalu meriah setelah gempa bumi pada 28 Maret di wilayah tengah Myanmar, yang menewaskan 3.725 orang menurut jumlah korban resmi terbaru.