Perkiraan Anggaran yang Dibutuhkan untuk Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia

1 day ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menyatakan keinginannya untuk mengevakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia. Untuk merealisasikan hal tersebut, dia mencari dukungan ke lima negara di kawasan Timur Tengah, yaitu Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, Mesir, Turkiye, dan Yordania. “Syaratnya adalah semua pihak harus setuju akan hal ini. Kedua, mereka (warga Gaza) di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat kondisi sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal,” kata Prabowo dalam konferensi pers di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, 9 April 2025.

Lantas, berapa anggaran yang dibutuhkan untuk implementasi rencana itu? 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Estimasi Anggaran untuk Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia

Pemerintah Indonesia sendiri belum mengumumkan secara resmi anggaran yang diperlukan untuk mengevakuasi pengungsi Palestina. Namun, pemerintah bisa saja merujuk pada laporan Anggaran Program 2024-2025 oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat atau United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA). 

Berdasarkan laporan yang dirilis pada Agustus 2023 itu, UNRWA menyajikan data terkait kebutuhan anggaran untuk membawa pengungsi Gaza ke berbagai negara. UNRWA mencatat, ada tiga negara utama yang menjadi penerima pengungsi Palestina, yaitu Lebanon, Suriah, dan Yordania. 

Adapun Lebanon diperkirakan memerlukan biaya kebutuhan dasar sebesar US$ 133.352.000 untuk menampung pengungsi dari Palestina pada 2025. Kemudian, Suriah diproyeksikan akan menerima anggaran dari UNRWA sebesar US$ 57.099.000 dan Yordania mencapai US$ 159.658.000 di tahun yang sama. 

Mengutip data UNRWA yang dilihat dari laman Biro Pusat Statistik Palestina atau Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), jumlah pengungsi Palestina yang terdaftar per Januari 2022 mencapai sekitar 5,9 juta jiwa. Sekitar 2,5 juta orang di antaranya berada di Tepi Barat dan Jalur Gaza. 

Di negara-negara Arab, persentase pengungsi Palestina di Yordania mencapai sekitar 40,2 persen dari total pengungsi terdaftar di UNRWA atau sekitar 2,37 juta orang. Berikutnya, Lebanon dan Suriah masing-masing sebesar 8,2 persen (lebih kurang 483.800 jiwa) dan 9,7 persen (sekitar 572.300 jiwa). 

Mengacu pada data itu, biaya yang dikeluarkan untuk menampung seorang warga Gaza sekitar US$ 67 hingga US$ 275 per tahun. Apabila dikonversi menjadi rupiah, maka sebesar Rp 1,1 juta hingga Rp 4,6 juta per orang per tahun (asumsi kurs Rp 16.831). 

Kemudian, jika pemerintah Indonesia berniat mengevakuasi 1.000 orang warga Gaza, maka setidaknya membutuhkan anggaran sebesar Rp 1,1 miliar hingga Rp 4,6 miliar per tahun. Namun, angka itu hanya bersifat perkiraan, karena nominal sesungguhnya bisa saja lebih rendah atau justru lebih tinggi. 

Selain itu, untuk mewujudkan rencana Prabowo, pemerintah juga harus menyiapkan berbagai kebutuhan lain, mulai dari fasilitas kesehatan, pengamanan, hingga pendidikan. Tak hanya itu, infrastruktur hunian dan biaya penyediaan mobilisasi warga Gaza juga perlu dipertimbangkan, yang kemungkinan dapat membuat anggaran membengkak. 

Dewi Rina Cahyani berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |