TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) masih mencatatkan kerugian pada 2024. Di periode tersebut, Bank Aladin Syariah rugi Rp 73,7 miliar. Jumlah itu menurun dari rugi pada 2023 sebesar Rp 226,7 miliar.
Dalam laporan keuangan BANK, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar 613 sepanjang 2024. Jumlah ini berasal dari pendapatan jual beli, bagi hasil, dan ujrah sebesar Rp 446 miliar dan pendapatan lain Rp 167 miliar. Secara akumulasi, pendapatan di 2024 ini meningkat dari 2023 sebesar 334 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun, hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syarikah temporer Bank Aladin sebesar Rp 308 miliar atau naik dari Rp 121 miliar pada periode sebelumnya. Kemudian, Bank Aladin juga mencatatkan aset yang meningkat menjadi Rp 9,3 triliun dari 2023 Rp 7 triliun.
Sementara itu, Bank Aladin mencatatkan total ekuitas tercatat sebesar Rp3,13 triliun, atau melonjak dari 2023 Rp 3,08 triliun. Kemudian, jumlah liabilitas Bank Aladin sebesar Rp 813,46 miliar atau naik dari Rp 751,88 miliar di 2023.
Pada Februari lalu, Bank Aladin meraih penghargaan “IFN Best Digital Offering by an Islamic Bank in Indonesia 2024” di Dubai. Penghargaan ini diterima langsung oleh Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Koko Tjatur Rachmadi.
Koko mengatakan penghargaan ini merupakan hasil dari dukungan dan kepercayaan nasabah. “Sebagai bank digital syariah terdepan, kami terus berkomitmen untuk memberikan layanan dan inovasi terbaik demi kenyamanan serta keamanan transaksi nasabah kami. Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan,” ujar Koko dalam keterangan tertulis.
Adapun Islamic Finance News merupakan salah satu penyedia berita keuangan Islam
terkemuka Penghargaan ini diklaim bagian dari pengakuan terhadap inovasi dan dedikasi Bank Aladin Syariah dalam menghadirkan layanan perbankan digital berbasis syariah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
