Cina Tolak Menyerah ke Trump Soal Tarif Impor: Berjuang Sampai Akhir

1 week ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Cina menyatakan akan berjuang sampai akhir ihwal ancaman Presiden AS Donald Trump yang mengancam mengenakan tarif impor 34 persen. Kementerian Perdagangan Cina mengatakan pihaknya dengan tegas menentang ancaman Trump dan berjanji mengambil tindakan balasan guna melindungi hak dan kepentingannya sendiri.

Komentar itu muncul setelah Trump mengatakan akan mengenakan bea tambahan sebesar 50 persen pada impor AS dari China pada hari Rabu, jika Beijing tidak mencabut tarif sebesar 34 persen yang dikenakannya pada produk Amerika minggu lalu. “Ancaman AS untuk menaikkan tarif terhadap China adalah kesalahan yang sangat fatal,” kata Kementerian Perdagangan Cina seperti diwartakan oleh CNBC. “Cina tidak akan pernah menerimanya. Jika AS bersikeras dengan caranya sendiri, Cina akan berjuang sampai akhir.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jumat lalu, Kementerian Keuangan Cina mengumumkan tarif tambahan sebesar 34 persen pada semua barang yang diimpor dari AS, dimulai pada 10 April. Kenaikan tarif impor ini sebagai balasan terhadap Trump yang mengenakan pungutan baru sebesar 34 persen terhadap Cina.
Tarif menyeluruh tersebut menyusul dua putaran tarif sebelumnya sebesar 10 hingga 15 persen yang sebagian besar menargetkan produk pertanian dan energi yang diimpor dari AS. 

Dalam sebuah unggahan pribadinya di platform Truth Social, Trump mengatakan bahwa negara mana pun yang melakukan pembalasan atau retaliasi terhadap AS dengan mengeluarkan tarif tambahan, akan dibalas dengan tarif baru. Bahkan lebih tinggi dari yang sudah diterapkan.

Komentar Presiden asal Partai Republik itu diunggah pada Senin, 7 April 2025 waktu AS. “Jika Cina tak menarik kenaikan 34 persen di atas pelanggaran perdagangan jangka panjang yang telah mereka lakukan hingga besok, 8 April 2025, Amerika Serikat akan memberlakukan tarif tambahan terhadap China sebesar 50 persen, efektif pada tanggal 9 April,” tulisnya, seperti diberitakan CBS News dan USA Today. 

Seperti diketahui, pada 2 April 2025, Trump mengumumkan bahwa AS menerapkan tarif impor 10 persen bagi produk-produk dari seluruh negara di dunia yang masuk ke Amerika dan mulai berlaku 5 April 2025. 

Tak hanya itu, Amerika juga memberikan tarif tambahan lain atau yang dikenal sebagai reciprocal tariff bagi negara-negara yang mengalami surplus perdagangan dengan AS, sebaliknya Amerika mengalami defisit dengan negara-negara tersebut. Resiprokal mulai berlaku pada 9 April 2025.

Tarif Impor Senjata Trump untuk Menekan Cina

Misi Cina untuk ASEAN menanggapi kebijakan Amerika Serikat yang mengenal tarif impor terhadap mitra dagangnya, termasuk Cina. Cina meminta agar AS berhenti menggunakan tarif sebagai senjata untuk menekan Cina secara ekonomi dan merusak hak pembangunan yang sah dari rakyat Cina.

"Kami tidak memprovokasi masalah, kami juga tidak terintimidasi olehnya. Menekan dan mengancam bukanlah cara yang tepat dalam berurusan dengan Cina," kata Misi Cina untuk ASEAN dalam keterangan resmi, Sabtu, 5 April 2025.

Pemerintah Cina menyayangkan kebijakan AS yang telah diputuskan oleh Presiden Donald Trump itu. Cina menilai seharusnya kedua negara bisa bekerja sama dengan baik.

"Hubungan ekonomi Cina-AS harus saling menguntungkan dan saling menguntungkan," tulis pernyataan itu.

Cina berpendapat bahwa kebijakan AS semestinya sesuai dengan aspirasi bersama rakyat kedua negara dan masyarakat dunia. Cina juga menilai bahwa seharusnya AS memperhatikan kepentingan mendasar kedua negara.

Ilona Estherina berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Pilihan editor: Sejarah Perang Dagang Trump, Ternyata Ide Sudah Ada Sejak 1987

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |