Jakarta (ANTARA) - Sistem pendidikan di Indonesia kerap menjadi sorotan karena dinilai terlalu berorientasi pada nilai akademik dibandingkan pengembangan karakter dan kreativitas siswa.
Kurikulum yang padat dan metode pengajaran yang monoton membuat banyak pelajar merasa tertekan, tanpa benar-benar memahami esensi dari ilmu yang dipelajari.
Beberapa film karya sineas Indonesia berani menyoroti berbagai kelemahan dalam sistem pendidikan nasional. Mulai dari ketimpangan akses pendidikan, metode pengajaran yang kaku, hingga tekanan tinggi yang membebani siswa dan guru, semua dikemas dalam alur cerita yang menggugah emosi.
Lewat pendekatan yang realistis dan penuh kritik sosial, film-film ini mengajak penonton untuk merefleksikan kembali apakah sistem yang ada benar mampu mencetak generasi unggul.
Berikut rekomendasi deretan film yang mengkritik sistem pendidikan di Indonesia, diantaranya yaitu:
1. Laskar Pelangi (2008)
Diadaptasi dari novel karya Andrea Hirata, "Laskar Pelangi" mengisahkan perjuangan sepuluh siswa di Belitung yang bersekolah di SD Muhammadiyah Gantong. Film ini menyoroti keterbatasan fasilitas pendidikan dan semangat para siswa serta guru dalam menghadapi tantangan tersebut.
Baca juga: Film horor "Anak Kunti" akan ditayangkan serentak di empat negara
2. Sokola Rimba (2013)
Film ini menceritakan pengalaman Butet Manurung (diperankan oleh Prisia Nasution) yang mengajar masyarakat pedalaman di Jambi. "Sokola Rimba" mengkritik kurangnya akses pendidikan bagi komunitas adat dan perjuangan untuk membawa pendidikan ke daerah terpencil.
3. Di Timur Matahari (2012)
Disutradarai oleh Ari Sihasale, "Di Timur Matahari" berlatar di Papua dan mengisahkan anak-anak yang berusaha mendapatkan pendidikan di tengah konflik antar suku. Film ini menyoroti dampak konflik terhadap pendidikan dan pentingnya perdamaian untuk masa depan generasi muda.
4. Denias, Senandung di Atas Awan (2006)
Berdasarkan kisah nyata, film ini menceritakan Denias, seorang anak dari pedalaman Papua yang berjuang keras untuk mendapatkan pendidikan layak. "Denias, Senandung di Atas Awan" menggambarkan ketimpangan pendidikan antara daerah terpencil dan perkotaan di Indonesia.
5. Mengejar Embun ke Eropa (2016)
Film ini mengisahkan Puro (diperankan oleh Abimana Aryasatya), seorang dosen yang kembali ke Indonesia setelah menempuh pendidikan di luar negeri. Ia berusaha memperbaiki sistem pendidikan di kampus tempatnya mengajar yang sarat dengan praktik manipulasi nilai dan korupsi.
Baca juga: Sinopsis dan daftar pemain film "Rumah Teteh: Story of Helena"
6. Guru Bangsa Tjokroaminoto (2015)
Disutradarai oleh Garin Nugroho, film ini mengisahkan perjalanan hidup Haji Oemar Said Tjokroaminoto, seorang pahlawan nasional yang berperan penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. Melalui pendirian Sarekat Islam, Tjokroaminoto berjuang melawan penindasan kolonial Belanda dan berusaha mencerdaskan rakyat pribumi. Film ini menyoroti semangat nasionalisme dan kepemimpinan Tjokroaminoto dalam memperjuangkan keadilan sosial serta pendidikan bagi masyarakat Indonesia.
7. Penyalin Cahaya (2021)
Disutradarai oleh Wregas Bhanuteja, Penyalin Cahaya mengisahkan Suryani (Shenina Syawalita Cinnamon). Film ini mengangkat isu pelecehan seksual di lingkungan akademis, perjuangan korban mencari keadilan, serta kritik terhadap budaya patriarki yang menyalahkan korban. Simbol seperti mesin fotokopi digunakan untuk menggambarkan harapan bagi para penyintas.
Film-film ini tidak sekadar menghadirkan kisah dramatis, tetapi juga menggugah kesadaran akan perlunya perubahan dalam dunia pendidikan. Dengan menampilkan perjuangan siswa, dedikasi guru, dan beragam tantangan yang mereka hadapi, cerita-cerita ini mengajak penonton untuk lebih memahami realitas pendidikan di Indonesia.
Melalui layar lebar, kritik terhadap sistem yang kaku dan kurang adaptif menjadi lebih mudah diterima oleh masyarakat luas. Film-film ini membuka diskusi penting tentang perlunya reformasi pendidikan yang lebih inklusif dan berorientasi pada perkembangan individu, demi masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.
Baca juga: Jerome Kurnia dan Ciccio Manassero jadi koki di film "Rahasia Rasa"
Baca juga: Destinasi wisata yang jadi lokasi syuting film horor di Indonesia
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025