Kiss of Life tersandung isu cultural appropriation, apa itu?

5 days ago 17

Jakarta (ANTARA) - Beberapa hari terakhir, isu cultural appropriation menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Grup K-pop KISS OF LIFE menjadi sorotan setelah dianggap mengejek budaya kulit hitam dalam siaran langsung ulang tahun salah satu anggotanya yaitu Julie. Video tersebut memicu reaksi negatif dari netizen karena dinilai menampilkan stereotip yang menyinggung.

Dalam livestream yang diunggah di kanal YouTube mereka pada 2 April, para anggota KISS OF LIFE yaitu Julie, Belle, Natty, dan Haneul tampil dengan pakaian serta gaya rambut yang dikaitkan dengan budaya kulit hitam.

Mereka juga terlihat melakukan rap dan tarian freestyle yang dianggap berlebihan serta tidak menghormati budaya tersebut. Klip dari siaran tersebut kemudian viral dan memunculkan tudingan bahwa grup ini telah melakukan cultural appropriation.

Baca juga: Konser NCT 127 tampilkan konsep VCR pada setiap transisi lagu

Apa itu cultural appropriation?

Lalu, apa sebenarnya cultural appropriation itu? Istilah ini merujuk pada fenomena ketika kelompok dominan atau mayoritas mengadopsi elemen-elemen budaya dari kelompok minoritas atau terpinggirkan tanpa pemahaman atau penghargaan yang mendalam terhadap budaya tersebut.

Cultural appropriation bisa menjadi masalah besar ketika budaya yang dipinjam dieksploitasi dan dipakai tanpa menghormati nilai-nilai dan makna yang terkandung di dalamnya.

Contoh cultural appropriation

Melansir dari laman Very Well Mind, cultural appropriation sering terjadi ketika seseorang mengadopsi elemen budaya tertentu tanpa memahami makna dan nilai sejarah di baliknya.

Salah satu contohnya adalah penggunaan gaya rambut khas budaya tertentu seperti cornrows atau dreadlocks oleh orang dari luar budaya tersebut, tanpa memahami bahwa gaya tersebut memiliki makna historis dan sosial. Tindakan ini sering dianggap tidak sensitif, bahkan bisa dianggap merendahkan budaya asalnya.

Beberapa elemen yang sering terlibat dalam praktik cultural appropriation antara lain:

  • Kekayaan intelektual
  • Artefak
  • Tarian
  • Pakaian dan mode
  • Bahasa
  • Musik
  • Makanan
  • Simbol agama
  • Dekorasi
  • Obat-obatan tradisional
  • Riasan
  • Gaya rambut
  • Tato
  • Praktik kesehatan

Ketika elemen-elemen ini diambil tanpa izin, pemahaman, atau penghargaan terhadap maknanya, maka hal tersebut bisa menimbulkan kontroversi. Budaya bukanlah sekadar tren atau kostum musiman, melainkan bagian penting dari identitas, sejarah, dan kehidupan masyarakat yang bersangkutan.

Baca juga: Penyanyi Wheesung ditemukan meninggal di rumahnya

Cara menghindari cultural appropriation

Untuk tetap menghormati budaya lain dan menghindari tindakan cultural appropriation, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

1. Lakukan riset mendalam

Pahami terlebih dahulu makna, latar belakang, serta konteks dari budaya yang ingin digunakan dalam karya, penampilan, atau aktivitas tertentu.

2. Berikan penghargaan yang layak

Cantumkan asal usul budaya yang diadopsi dan berikan kredit yang pantas. Tindakan kecil ini bisa menunjukkan rasa hormat terhadap budaya tersebut.

3. Tunjukkan rasa hormat dan ketulusan

Jangan hanya meminjam tampilan luar dari budaya, tetapi luangkan waktu untuk benar-benar mengenal dan menghargai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah di atas, kita bisa lebih bijak dalam bersikap terhadap keragaman budaya, serta turut menjaga agar setiap budaya tetap dihormati dan tidak disalahgunakan.

Baca juga: Personel NCT 127 sebut makanan Indonesia salah satu yang terbaik

Baca juga: Hwang In Youp memberi kesempatan penggemar di Jakarta tos langsung

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |