Asal usul tarian bagi-bagi THR yang sedang tren, dari mana sebenarnya?

5 days ago 18

Jakarta (ANTARA) - Pada momen perayaan Idul Fitri, media sosial seperti TikTok diramaikan dengan konten tren tarian "Bagi-bagi THR". Tren ini menjadi cara baru masyarakat membagikan THR ke keluarga atau teman.

Konten TikTok identik dengan challenge tarian yang menarik banyak pengguna untuk mengikutinya. Seperti konten tren bagi-bagi THR, yang menampilkan anggota keluarga atau teman berbaris memanjang ke belakang sambil menari energik sebelum diberikan THR.

Akan tetapi, dari keseruan konten Lebaran ini banyak yang menduga bahwa gerakan tarian tren bagi-bagi THR berasal dari tradisi Yahudi yakni tarian Hora. Benarkah asal usul tarian tersebut? Berikut penjelasan.

Baca juga: Jakbar telah terima 55 pengaduan terkait pemberian THR

Asal usul gerakan tarian tren bagi-bagi THR

Setelah ditelusuri, gerakan tarian tren bagi-bagi THR ini bukan dari Yahudi, melainkan asal mulanya dari tarian khas Finlandia bernama Letkiss.

Melansir dari laman Library of Dance, Letkiss adalah tarian baru pada tahun 1960-an. Tarian ini mirip Bunny Hop, tarian populer dari Amerika Serikat.

Pada awal 1960-an, musisi Finlandia menciptakan aransemen musik rakyat modern yang terinspirasi dari Jenkka, variasi dari tarian tradisional Eropa bernama Schottische.

Namun, masyarakat saat itu lebih tertarik menari Bunny Hop dengan gerakan yang berbeda, yakni dimulai dari langkah kaki kiri, bukan kaki kanan.

Dari penggabungan Jenkka dan gaya Bunny Hop, tercipta genre musik baru yang dinamakan Letkajenkka atau “line schottische”. Genre ini terinspirasi dari lagu berjudul “Letkajenkka” karya Erik Lindstrom.

Kemudian, pada akhir 1963, komposer Finlandia Rauno Lehtinen menciptakan lagu Letkajenkka versi baru yang diberi judul “Letkis”.

Meskipun dalam bahasa Finlandia, nama ini hanya bentuk singkat atau pelafalan yang dipersingkat dari kata “Letkajenkka”. Jika dilafalkan dalam bahasa Inggris, kata ini terdengar seperti “Let’s Kiss” atau “Ayo Berciuman”.

Gerakan tarian Letkiss dilakukan dengan berkelompok dan berbaris ke belakang memegang pundak orang depan, lalu menari mengikuti irama musik dengan langkah kaki yang kompak.

Tarian diawali kaki yang dibuka lebar dan di tutup ke arah samping kiri dua kali, lalu bergantian kaki kanan. Kemudian, lompat lurus ke depan dan lompat ke belakang dengan kedua kaki satu kali, dilanjut lompat ke depan kembali dengan kedua kaki tiga kali.

Selain itu, Letkiss memiliki versi tarian berpasangan. Posisi tarian diawali seperti posisi saat berdansa, yakni tangan laki-laki berada di pinggang wanita dan tangan wanita berada di bahu laki-laki.

Kemudian, lompat maju pertama ke arah kanan, lompat mundur ke arah kiri, tiga kali lompatan maju, lalu tiga kali lompatan ke kiri yang memutar searah jarum jam di tempat.

Baca juga: Bupati Bogor tindak Kades Klapanunggal yang minta THR Rp165 juta

Tarian Letkiss menyebar keseluruhan dunia dan banyak diikuti dengan penambahan ciri khas yang berbeda. Tarian ini populer dengan nama "Penguin Dance" di negara lain seperti Albania, Turki, Rumania, Israel, dan India.

Sedangkan tarian Hora, tradisi yang berasal dari Yahudi merupakan tarian simbol persatuan dan kebahagiaan, yang ditampilkan dalam acara-acara pernikahan Yahudi. Tarian ini mulai populer tahun 1930-an.

Tarian ini biasanya dilakukan dalam formasi lingkaran, lalu para penari saling berpegangan tangan, melangkah ke samping, dan berputar mengelilingi kedua mempelai yang diangkat ke atas kursi.

Musik pengiring tarian Hora sering menggunakan alat musik tradisional, nyanyian ceria, dan sorakan para penari.

Kedua tarian ini dilakukan secara kompak dengan melangkah ke arah kanan dan kiri, maju dan mundur, dalam formasi lingkaran atau barisan panjang.

Dengan demikian, itulah asal usul kemiripan tren tarian bagi-bagi THR. Jika dibandingkan mirip dengan tarian Hora dari Yahudi, tren tarian bagi-bagi THR lebih menyerupai tarian Letkiss dari Finlandia dan Penguin Dance.

Baca juga: Kemnaker sudah merespon 60 persen pengaduan di Posko THR

Baca juga: Gubernur Jatim cairkan THR guru Rp412,6 miliar

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |