TEMPO.CO, Jakarta -- Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Ahmad Tholabi Kharlie menjadi khatib dalam pelaksanaan salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal Jakarta, Senin, 31 Maret 2025. Ahmad akan membawakan ceramah bertemakan Merawat Kemabruran Puasa. "Beliau adalah Guru Besar dan Wakil Rektor pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta," ujar Direktur Urusan Agama Islam Ahmad Zayadi dalam konferensi pers yang dipantau melalui Youtube Masjid Istiqlal TV, pada Ahad 30 Maret 2025.
Salat Idul Fitri 1 Syawal 1446 H di Masjid Istiqlal digelar mulai pukul 07.00 WIB. Ibadah dibuka untuk masyarakat umum. Ahmad Zayadi menyebutkan, Mohamad Salim Ghazali akan menjadi imam salat Idul Fitri. Sementara, badal imam adalah Husni Ismail. Lalu, Mas'ud Halim akan menjadi badal khatib.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam kesempatan terpisah, Presiden Prabowo Subianto akan melaksanakan salat Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah pada Senin, 31 Maret 2025 di Masjid Istiqlal, Jakarta. Setelah itu, dilanjutkan dengan acara gelar griya atau "open house" di Istana Merdeka, Jakarta. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengatakan acara open house oleh Presiden Prabowo juga akan mengundang masyarakat umum.
Yusuf menjelaskan gelar griya merupakan wadah silaturahmi antara presiden dengan para pejabat negara, para duta besar negara sahabat, tokoh nasional, serta masyarakat umum.
Open house di Istana dimulai pukul 09.00 WIB sampai selesai. Adapun akses masuk masyarakat umum melalui gerbang utama Kementerian Sekretariat Negara, Jalan Majapahit, Jakarta Pusat.
"Acara ini juga menjadi simbol sosial untuk menghilangkan sekat dan membangun kekeluargaan serta kebersamaan di hari kemenangan yang fitri," kata Yusuf dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Ahad, 30 Maret 2025. Yusuf menambahkan seluruh kegiatan tersebut bersifat terbuka atau dapat diliput oleh media khusus Istana Kepresidenan.
Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam Konferensi Pers Sidang Isbat pada Sabtu, 29 Maret 2025 di kantornya menjelaskan keputusan tersebut diambil setelah adanya hasil rukyatul hilal yang dilakukan oleh Tim Hisab Rukyat Kementarian Agama. Tim menyebutkan tinggi hilal di seluruh wilayah Indonesia belum memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam tulisan ini.