CNN Indonesia
Sabtu, 29 Mar 2025 10:55 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Jumlah korban tewas akibat gempa di Myanmar meningkat drastis menjadi 694 orang, sementara 1.670 orang lainnya mengalami luka-luka.
Gempa berkekuatan magnitudo 7,7 yang terjadi pada Jumat (28/3) melanda barat laut Kota Sagaing, Myanmar tengah, menyebabkan kehancuran besar di berbagai wilayah.
Pemerintah junta telah menetapkan status darurat di enam wilayah, termasuk Mandalay-kota terbesar kedua di Myanmar yang berada dekat dengan pusat gempa dan mengalami kerusakan parah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebanyak 694 orang tewas di Mandalay saja, dengan 1.670 orang lainnya mengalami luka-luka," menurut pernyataan resmi Junta Militer Myanmar dikutip AFP, Sabtu (29/3).
Namun, kondisi komunikasi yang masih terputus membuat skala sebenarnya dari bencana ini belum sepenuhnya terungkap. Diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah seiring dengan upaya evakuasi yang masih berlangsung.
Foto-foto yang dilaporkan AFP dari Mandalay menunjukkan bangunan-bangunan yang runtuh menjadi puing-puing dan logam bengkok yang tertutup debu, sementara para penyelamat berusaha mencari korban di tengah reruntuhan.
Rumah sakit di Ibu Kota Myanmar, Naypyidaw, dilaporkan AFP kewalahan menampung korban imbas gempa di tengah bangunan rumah sakit juga menjadi korban guncangan.
Rumah sakit itu memiliki 1.000 tempat tidur, tetapi banyak pasien yang terlihat di luar dan halaman rumah sakit. Beberapa orang meronta kesakitan sementara yang lain tidak berdaya.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat setidaknya 14 gempa susulan menerjang Myanmar semenjak gempa magnitudo 7,7 pada Jumat (28/3). Sebagian besar gempa susulan yang terjadi selama beberapa jam setelah gempa besar melanda, berkekuatan antara 3 hingga 5 magnitudo.
Sementara 10 orang tewas di Thailand akibat guncangan gempa Myanmar. Puluhan orang juga masih terjebak di runtuhan gedung di Thailand.
(isn/isn)