Unpad Sudah Laporkan Peretasan Akun Instagram ke Polda Jawa Barat

5 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Padjadjaran (Unpad) sudah melaporkan soal peretasan akun resmi Instagram dengan username @universitaspadjadjaran yang terjadi pada Sabtu siang, 5 April 2025 ke Polda Jawa Barat. Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Dandi Supriadi mengatakan pelaporan tersebut dilakukan pada hari ini, Senin, 7 April 2025. "Tadi pagi tim Kantor Hukum Unpad sudah ke kepolisian. Tepatnya ke Polda Jabar," kata dia ketika dihubungi Tempo pada Senin, 7 April 2025. 

Atas peretasan tersebut, sejumlah masyarakat telah menjadi korban penipuan. Pelaku peretasan menawarkan emas Antam seberat 25 gram seharga Rp 10 juta lewat dua unggahan dengan harga miring. Adapun harga emas aslinya sekitar Rp 40-an juta. Pihak Unpad menerima laporan tawaran emas itu Sabtu siang sekitar pukul 14.00 WIB. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menanggapi kasus penipuan tersebut, Dandi menyatakan bahwa pihaknya membuka posko pengaduan lewat saluran resmi Unpad selain Instagram. "Sejauh ini Unpad belum membuka posko pengaduan. Namun saluran kami selain IG tetap terbuka untuk menerima laporan," kata dia. 

Sebelumnya, Dandi mengatakan karena akun tersebut dikuasai pihak lain, Unpad mengeluarkan peringatan kepada publik soal peretasan tersebut dan peringatan upaya penipuan lewat akun resmi Instagram lainnya yaitu @unpad. Unpad meminta publik untuk menjaga keamanan informasi pribadi, tidak membagikan kata sandi, serta tidak mengirimkan uang ke nomor rekening peretas. Menurut Dandi pihaknya belum menerima laporan orang yang tertipu.

Penawaran emas itu disebutkan sebagai program promosi bagi tiga orang. Dalihnya harga emas bisa murah karena ada donatur yang memberikan hadiah, dan dana yang terkumpul akan didonasikan ke Palestina. Pemesanan bisa menghubungi nomor kontak yang tercantum.

Pada Maret lalu juga terjadi penipuan yang mengatasnamakan Unpad di luar akun resmi. Iklan perekrutan terbuka bagi calon dosen tetap Unpad beredar di media sosial sejak tahun lalu. Masyarakat diminta mewaspadai informasi tersebut karena merupakan bentuk penipuan yang berpotensi mengambil dan merekam data pribadi.

Iklan penipuan itu jadi perhatikan serius Unpad sejak Oktober 2024 dengan langsung melaporkan akun yang menyebarkan info ke provider Instagram sebagai akun penyebar spam. Setelah pelaporan itu, akun penipuan sudah tidak dapat diakses. Namun begitu, informasi perekrutan calon dosen tetap Unpad kembali menyebar dengan menggunakan akun yang berbeda.

Kondisi itu, menurut Dandi, menyulitkan untuk melaporkan ke penegak hukum sehingga Unpad mempublikasikan peringatan agar publik mewaspadai iklan penipuan tersebut. Selain disebarkan di media sosial Unpad, informasi juga disebar melalui media massa dan grup WhatsApp.

Anwar Siswadi berkontribusi dalam tulisan ini
Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |