Turis Diduga Curi Batu-batu Bulat di Brugge untuk Suvenir

2 months ago 8

8000 hoki Login web Slot Maxwin Thailand Terpercaya Mudah Lancar Scatter Banyak

hoki kilat Situs website Slot Maxwin Malaysia Online Mudah Lancar Scatter Full Online

1000 Hoki Online List Demo situs Slots Gacor Thailand Terbaik Mudah Scatter Setiap Hari

5000 Hoki Online List Login server Slots Maxwin Singapore Terkini Sering Lancar Scatter Non Stop

7000 hoki List Login situs Slots Gacor Vietnam Terkini Pasti Lancar Jackpot Full Online

9000hoki.com List Demo web Slot Maxwin Philippines Terkini Gampang Lancar Jackpot Setiap Hari

List Platform game Slot Maxwin Vietnam Terkini Pasti Scatter Full Non Stop

Idagent138 login Akun Slot Online

Luckygaming138 login Akun Slot Anti Rungkat

Adugaming Slot Game Terbaik

kiss69 Daftar Id Slot Anti Rungkad

Agent188 Slot Anti Rungkad

Moto128 Daftar Slot Maxwin Terbaik

Betplay138 login Akun Slot Maxwin

Letsbet77 login Id Slot Game Online

Portbet88 login Slot Anti Rungkat Terbaik

Jfgaming168 Daftar Id Slot Game Terpercaya

MasterGaming138 Daftar Slot Game Terbaik

Adagaming168 Daftar Akun Slot

Kingbet189 Akun Slot Anti Rungkad Online

Summer138 Id Slot Game Online

Evorabid77 Slot

bancibet Daftar Id Slot Anti Rungkad Terpercaya

adagaming168 Daftar Id Slot

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan kota Brugge di Belgia melaporkan puluhan cobblestones atau batuan bulat hilang dari pusat kota. Diduga wisatawan membawa batuan tersebut sebagai oleh-oleh. Hilangnya batu-batu tersebut tidak hanya merusak warisan kota abad pertengahan itu tapi juga dapat menyebabkan masalah keselamatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anggota dewa properti publik Brugge Franky Demon melaporkan semakin banyak pencurian batu-batu bulat di tempat-tempat terkenal di pusat bersejarah yang ditetapkan UNESCO.

"Di lokasi-lokasi ikonik seperti Minnewater, Vismarkt, Markt, dan Gruuthusemuseum, diperkirakan 50 hingga 70 potongan batu bulat menghilang setiap bulan. Dan jumlah itu bisa lebih tinggi lagi," kata Demon seperti dilansir dari Brussels Times.

Menurut Demon, peristiwa hilangnya batu-batu bulat itu meningkat secara signifikan, terutama selama musim ramai wisatawan, seperti musim semi dan musim panas. Pihak berwarnang pun menduga wisatawan yang mencuri batu-batu tersebut untuk dibawa pulang sebagai suvenir 

Merusak kota 

Pencurian batu-batu tersebut tidak hanya merusak lanskap ikonik kota yang bersejarah tapi juga menimbulkan masalah keselamatan. Batu-batu yang hilang meninggalkan celah yang berbahaya untuk pejalan kaki. Selain itu, biaya untuk memperbaikinya pun cukup besar. 

"Pekerja kami harus terus-menerus mengisi lubang dan mengganti batu-batu bulat yang hilang. Biayanya sekitar 200 euro (Rp 3,6 juta) per meter persegi," katanya. 

Demon mendesak kepada pengunjung untuk tidak mengambil batu-batu bulat itu. "Kami tidak meminta apa pun kecuali rasa hormat. Berjalan di Bruges berarti menginjak sejarah berabad-abad. Tolong tinggalkan batu-batu ini di tempatnya," ujarnya.

Pencurian untuk suvenir

Tindakan tidak bertanggung jawab ini kerap dilakukan wisatawan di tempat-tempat bersejarah. Mulai dari artefak yang ditemukan di Pompeii hingga pasir dari pantai merah muda yang terkenal di Italia di pulau Sardinia. Selain jalanan berbatu di Brugge, ada jalanan lain yang kerap dijadikan suvenir, seperti dilansir dari Euronews. Termasuk di sepanjang rute sepeda Paris-Roubaix yang terkenal, 'sampietrini' batu-batu bulat ikonik yang terbuat dari lava yang membeku di Roma, serta batu-batuan di Taman Nasional Teide di Tenerife, Spanyol.  

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |