8 Bahan Skincare Populer di 2025 Menurut Dokter Kulit

5 hours ago 5

CANTIKA.COM, Jakarta - Produk perawatan kulit alias skincare terus berkembang. Setiap tahun, selalu ada bahan-bahan baru yang menjadi perbincangan. Di tahun 2025, bahan-bahan skincare yang sedang tren jauh lebih canggih dan unik daripada yang pernah kita lihat sebelumnya. Ada mikroorganisme, bahan-bahan yang berasal dari ragi, bahkan adaptogen nabati yang menjanjikan peningkatan kesehatan dan kilau kulit Anda dalam sekejap.

Namun, dengan begitu banyaknya bahan skincare yang digembar-gemborkan, membedakan antara viralitas dan inovasi asli berbasis sains bisa jadi sulit. Maka dari itu, mari sama-sama kita menelusuri bahan skincare populer di tahun 2025 menurut dokter kulit. Fungsi dan manfaatnya juga dibedah.

1. Exosome

Saat ini, kamu mungkin sudah pernah mendengar istilah exosome. Sederhananya, menurut dokter kulit Dendy Engelman, exosome adalah partikel pembawa pesan yang membawa protein dan materi genetik ke sel lain.

"Dalam perawatan kulit, exosome sedang dieksplorasi karena potensinya untuk mendukung proses perbaikan dan meningkatkan kesehatan kulit secara keseluruhan," ujarnya dikutip dari Byrdie.

"Exosome yang digunakan oleh dokter di lingkungan klinis biasanya lebih terkonsentrasi daripada yang terdapat dalam produk perawatan kulit, dan sering kali diberikan melalui prosedur seperti microneedling atau suntikan, yang memungkinkannya menembus lebih dalam dan bekerja lebih intensif." Ia mencatat bahwa dokter kulit menggunakan exosome untuk mempercepat proses penyembuhan setelah prosedur tertentu di klinik.

Di sisi lain, exosome topikal diformulasikan untuk berada di permukaan kulit dan secara bertahap mendukung proses perbaikan alaminya. Engelman mengatakan, "Exosome membawa pembawa pesan utama yang mendorong sel untuk memperbaiki dan beregenerasi, yang dapat menghasilkan tekstur yang lebih halus, elastisitas yang lebih baik, dan penampilan yang lebih bercahaya."

Para pendukung exosome percaya bahwa exosome juga memiliki tempat dalam rutinitas perawatan rambut. Engelman menjelaskan bahwa exosome dapat membantu pertumbuhan rambut dengan mengirimkan sinyal ke folikel rambut untuk memperpanjang fase pertumbuhan rambut, sehingga menghasilkan helai rambut yang lebih lebat dan sehat seiring waktu.

Namun perlu diketahui, hingga saat ini exosome belum disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika atau FDA, yang memicu kontroversi. "Meskipun penelitian masih terus berkembang, exosome merupakan inovasi menarik yang dapat melengkapi pendekatan yang sudah ada untuk menjaga kesehatan dan kekenyalan kulit," ujar Engelman.

2. PDRN

Jika kamu sering melihat krim dan serum PDRN (polideoksiribonukleotida) di halaman media sosial, itu karena bahan tersebut terus mendapatkan perhatian besar karena sifat regeneratifnya. Namun, apa sebenarnya PDRN? Dokter kulit David Kim menggambarkannya sebagai fragmen DNA sperma salmon.

"Bahan ini banyak digunakan di Korea sebagai bahan suntik dan perawatan kulit karena PDRN dapat meningkatkan elastisitas, kekencangan, dan tekstur kulit, dan kami juga dapat menggunakannya pada kulit sensitif," ujarnya.

PDRN juga pilihan yang baik untuk pemulihan pasca-prosedur, seperti laser atau microneedling. Meskipun produk perawatan kulit berbahan dasar PDRN sedang populer saat ini, Kim mengatakan bahwa PDRN dalam bentuk injeksi mewakili kategori yang benar-benar baru. "Rejuran adalah produk injeksi pertama dari PDRN, tetapi jenis produk injeksi baru ini tidak membentuk atau mengkontur wajah, melainkan meremajakan dan menghidrasi kulit tanpa mengubah penampilan kamu," tambahnya.

3. Miniprotein

2025 adalah tahunnya miniprotein. Meskipun mirip dengan peptida, yang membedakan miniprotein adalah formulasi dan cara kerjanya. Dokter kulit Marisa Garshick menjelaskan miniprotein sebagai rantai pendek asam amino yang berfungsi sebagai molekul pemberi sinyal.

"Miniprotein menginstruksikan kulit untuk menjalankan fungsi spesifik seperti produksi kolagen, hidrasi, atau penyembuhan," ujarnya.

Karena miniprotein sedikit lebih panjang, Garshick mengatakan mereka dapat melipat menjadi bentuk tiga dimensi yang lebih jelas, yang memungkinkan spesifisitas yang lebih tinggi dan hasil yang lebih terarah ketika mengikat reseptor spesifik.

Manfaat lain dari miniprotein adalah ketika dipadukan dengan bahan aktif yang merangsang kolagen di dalam kulit (seperti vitamin C, retinol, peptida, dan faktor pertumbuhan), mereka membantu meningkatkan manfaat untuk perbaikan yang lebih dramatis.

4. Adaptogen Berbasis Nabati

Selama bertahun-tahun, adaptogen seperti ashwagandha, kemangi suci, ginseng, reishi, dan rhodiola telah memegang teguh posisinya di dunia suplemen. Kini, para pelawan stres yang terkenal tersebut mulai dikenal dalam perawatan kulit. "Bahan-bahan ini telah digunakan dalam pengobatan tradisional selama berabad-abad karena kemampuannya membantu tubuh beradaptasi dengan stres, dan kini diterapkan pada kulit untuk melawan stres oksidatif, meredakan peradangan, dan mendukung pelindung alami kulit," kata Garshick.

Selama sisa tahun 2025 dan hingga 2026, diperkirakan akan melihat lebih banyak adaptogen berbasis tumbuhan alias plant-based adaptogens muncul sebagai bahan utama dalam setiap kategori perawatan kulit. "Kita akan melihat adaptogen berbasis tumbuhan dalam segala hal, mulai dari pembersih dan serum hingga pelembap, minyak, masker, dan banyak lagi," ucap Engelman.

5. NAD

NAD (nikotinamida adenin dinukleotida) adalah unsur alami yang ditemukan di dalam tubuh. Namun, seperti komponen penting lainnya untuk kulit sehat, seperti peptida dan kolagen, produksi dan kualitas NAD secara alami menurun seiring bertambahnya usia. Dengan berkurangnya sirkulasi NAD di dalam tubuh, tanda-tanda penuaan menjadi lebih jelas.

NAD adalah salahs satu bahan skincare untuk memperbaiki DNA yang rusak, karena berfokus pada pembangunan kembali kulit pada tingkat seluler. Meskipun Engelman mengatakan NAD masih merupakan bahan perawatan kulit topikal yang relatif baru, penggunaannya semakin umum, dan terdapat beberapa bukti ilmiah yang valid.

"Studi menunjukkan bahwa NAD dapat membantu perbaikan sel, mengurangi tanda-tanda penuaan, dan meningkatkan fungsi pelindung kulit," tuturnya.

"Saat ini, terdapat minat terhadap bahan-bahan pengobatan fungsional dalam perawatan kulit karena orang-orang mencari pendekatan yang lebih holistik dan berfokus pada akar penyebab untuk menjaga kesehatan kulit, alih-alih solusi instan. Ini tentang memperlakukan kulit sebagai perpanjangan dari kesehatan secara keseluruhan."

6. Ectoin

Ectoin dengan cepat menjadi bahan skincare wajib yang menenangkan, menyejukkan, dan mengurangi stres pada kulit. Menurut Garshick, ectoin (terkadang diklasifikasikan sebagai ekstremolit) memberikan perlindungan dari stresor eksternal dan membantu melembapkan kulit sekaligus memperkuat pelindung kulit.

"Ectoin menciptakan lapisan pelindung pada kulit yang membantu memperkuat pelindung kulit dan mencegah kehilangan air," ujarnya. "Dengan melindungi dari stresor eksternal, ectoin juga memberikan perlindungan terhadap cahaya biru dan polusi."

Bahan kaya antioksidan ini berasal dari mikroorganisme dan membantu mereka bertahan hidup di beberapa kondisi geografis yang paling keras. "Dalam perawatan kulit, ectoin membantu menstabilkan membran sel dan menjaga hidrasi, yang merupakan kunci untuk menjaga pelindung kulit tetap kuat dan tangguh," jelas Engelman. "Ectoin merupakan bahan yang sangat baik untuk kulit kering atau bermasalah karena membantu kulit mempertahankan kelembapan dan menjaga keseimbangan alaminya."

7. Malassezin

Malassezin dengan cepat mendapatkan reputasi sebagai vitamin C generasi berikutnya, karena menawarkan stabilitas dan kelembutan yang lebih baik untuk mengurangi hiperpigmentasi, bintik matahari, bintik hitam, dan berbagai jenis perubahan warna kulit lainnya. "Seperti vitamin C, malassezin membantu mencerahkan, meratakan warna kulit, dan melindungi dari stresor lingkungan," kata Engelman. "Ini juga merupakan alternatif yang bagus, terutama untuk jenis kulit sensitif atau mereka yang berjuang melawan kemerahan atau peradangan."

Bahan multifungsi ini membantu mengurangi perubahan warna dan memudarkan hiperpigmentasi dengan menghambat produksi melanin berlebih. Engelman mengatakan bahwa proses ini membantu memudarkan bintik hitam yang ada dan mencegah pembentukan bintik hitam baru.

"Malassezin juga memiliki sifat antioksidan yang kuat, yang membantu mengurangi stres oksidatif, penyebab utama hiperpigmentasi," jelasnya. "Ini dapat sangat bermanfaat bagi mereka yang memiliki melasma atau bekas jerawat."

8. Spicules

Spicules, yang pertama kali populer dalam produk perawatan kulit Korea, pada dasarnya adalah struktur kecil seperti jarum yang berasal dari spons laut yang membantu mengeksfoliasi kulit dan menciptakan saluran mikro untuk membuka pori-pori. Tujuan penggunaan spicules dalam perawatan kulit adalah untuk mencapai hasil yang serupa dengan microneedling, yaitu memungkinkan bahan perawatan kulit yang dioleskan menembus kulit lebih dalam dan menyerap lebih efektif.

Kim mengatakan bahwa spicules juga dapat membantu memperbaiki tekstur kulit dan mengurangi hiperpigmentasi, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa efek eksfoliasinya dapat membantu mengatasi jerawat. "Spicules tidak menggantikan perawatan microneedling di klinik, tetapi dapat membantu mempertahankan hasilnya selama mungkin," ujarnya. 

Itulah beberapa bahan skincare yang naik daun hingga pertengahan tahun 2025 menurut dokter kulit. Mana yang paling kamu familiar, Sahabat Cantika? (SRP)

Pilihan Editor: Bahan Skincare yang Kamu Butuhkan saat Memasuki Usia 30 Tahun, Apa Saja?

BYRDIE

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |