Sri Mulyani dan Bahlil Yakin Periode Mudik Lebaran Dongkrak Ekonomi Daerah

1 day ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pemudik pada masa libur Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 turun 24 persen dibanding tahun lalu. Penurunan jumlah pemudik dinilai menjadi indikator melemahnya daya beli masyarakat, terutama di tengah tekanan ekonomi yang masih berlangsung.

Anjloknya jumlah pemudik diperkirakan membuat perputaran uang selama libur Idul Fitri turun. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memprediksi perputaran uang pada masa libur Lebaran 2025 hanya sebesar Rp 137,9 triliun. Angka ini jauh lebih rendah dibanding perputaran uang periode Lebaran tahun lalu yang mencapai Rp 157,3 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Center of Reform on Economics atau CORE menilai adanya anomali pada daya beli masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini. CORE menyebut Ramadan dan Idul Fitri 2025 tidak membawa berkah bagi konsumsi rumah tangga domestik. “Menjelang Lebaran 2025, kelompok rumah tangga kelas menengah ke bawah semakin terjepit oleh carut marut ekonomi domestik,” demikian tertulis dalam laporan ‘CORE Insight: Awas Anomali Konsumsi Jelang Lebaran 2025’, dikutip Jumat, 28 Maret 2025.

Menurut CORE, tren belanja untuk kebutuhan Ramadan dan Hari Raya pada tahun ini tidak tampak. Bahkan hingga pekan ketiga Maret 2025, konsumsi rumah tangga dinilai masih lesu. CORE mengungkap ada sinyal kuat bahwa kelompok rumah tangga menengah ke bawah mengerem belanja. “Kelesuan di bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya ini adalah sebuah anomali yang menggambarkan ketidakberesan di ekonomi domestik Indonesia,” kata CORE.

Kendati demikian, dua menteri Kabinet Merah Putih, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, optimistis Lebaran 2025—terutama dengan adanya mudik—akan berdampak baik bagi perekonomian domestik.

Meski ada sinyal daya beli masyarakat melemah, begini kata kedua menteri tersebut soal mudik bisa mendongkrak ekonomi daerah:

Sri Mulyani: Masyarakat Tak Pakai Baju Baru, Tapi Konsumsi Kuliner dan Pariwisata Tetap Ada

Menteri Keuangan Sri Mulyani berpendapat periode Lebaran dapat meningkatkan aktivitas ekonomi di tiap daerah, terutama di wilayah-wilayah yang menjadi destinasi mudik. 

Hal ini lantaran masyarakat menggunakan momen Lebaran ini untuk kembali ke kampung halaman masing-masing. “Moga-moga baik. Kalau sekarang tentu akan meningkatkan aktivitas ekonomi di semua daerah, terutama yang di tempat tujuan mudik. Saya rasa dampaknya ekonomi daerah menjadi lebih positif,” ucap Bendahara Negara kepada awak media di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta Selatan, Senin, 31 Maret 2025. 

Ia tak memungkiri ada sebagian masyarakat yang tidak membeli pakaian baru untuk merayakan Lebaran. Namun, kata Sri Mulyani, aktivitas perekonomian bisa terlihat pada konsumsi masyarakat di sektor kosmetik, kuliner maupun pariwisata. 

“Saya berharap mungkin mereka yang bisa berkumpul dengan keluarga, paling tidak ada makanan, pastinya. Mungkin kalau sekarang enggak terlalu pakai baju baru, tapi tetap saja mereka berdandan dan ada aktivitas kuliner atau ke mana-mana,” katanya. 

Ia mencontohkan, destinasi wisata Dusun Bambu di Jawa Barat diperkirakan bisa menerima kunjungan sekitar 17 ribu orang pada periode Lebaran ini. “Jadi, saya berharap pusat-pusat aktivitas yang nanti di mana masyarakat berkumpul akan memberikan dampak ekonomi yang lebih banyak,” ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu. 

Bahlil: Jumlah Pemudik akan Memutar Ekonomi di Daerah

Sependapat dengan Sri Mulyani, Menteri ESDM Bahlil juga menyatakan bahwa arus mudik Lebaran 2025 memberikan dampak positif terhadap perekonomian di daerah. Ia bahkan mengklaim telah berkeliling ke berbagai wilayah di Indonesia untuk memastikan bahwa tingginya jumlah pemudik tahun ini berkontribusi pada perputaran ekonomi daerah.

Ketua Umum Partai Golkar ini menilai banyaknya masyarakat yang kembali ke kampung halaman mampu meningkatkan konsumsi dan aktivitas ekonomi di berbagai sektor. 

"Saya sendiri keliling ke seluruh Indonesia, ke pulau-pulau di Indonesia dan saya pastikan bahwa tingkat pemudik balik, banyak itu. Itu memutar ekonomi di daerah," ujar Bahlil di kawasan Slipi, Jakarta pada Senin, sebagaimana diberitakan Antara.

"Dan ini adalah sebagai instrumen untuk membangun apa yang disebut pemerintahan pertumbuhan ekonomi," katanya lagi.

Riani Sanusi Putri dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |