Profil Jalur Pansela, Jalur Alternatif Mudik Lebaran dengan Beragam Keunikan

2 days ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Jalur Pansela (pantai selatan) cenderung kurang dikenal dibandingkan dengan Pantura (Pantai utara) di Pulau Jawa. Hal ini disebabkan oleh jalan di selatan yang memiliki banyak tikungan tajam dan lebih berbahaya jika pengemudi tidak mahir mengendalikan kendaraannya.

Selain relatif lebih sepi, jalur ini juga menyuguhkan pemandangan pesisir yang memukau dan menghadap langsung ke Samudra Hindia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbeda dengan Pantura yang lebih padat penduduk, terbukti dengan banyaknya pemukiman yang dapat ditemukan, jalur Pansela justru bisa menjadi alternatif bagi pengendara yang ingin menghindari kemacetan. Terutama saat musim mudik Lebaran, di mana jalur Pantura biasanya dipenuhi kendaraan. Lalu, seperti apa profil dan sejarah jalur Pansela? Simak penjelasan berikut untuk mengetahuinya.

Profil jalur Pansela

Menurut informasi dari laman pu.go.id, jalur Pansela merupakan jaringan jalan yang melintas di sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa dan menghubungkan rute yang sejajar dengan jalur Pantura, yakni Cilegon – Anyer – Pangandaran – Yogyakarta – Banyuwangi. Jalur ini membentang sejajar dengan garis pantai selatan Pulau Jawa dan melintasi lima provinsi, yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Jawa Timur.

Pemerintah, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terus melaksanakan pembangunan infrastruktur, khususnya jalan, di wilayah Pulau Jawa. Selain jalan tol, pengembangan jalur antarprovinsi, terutama di wilayah Pansela, menjadi fokus utama. Peningkatan kualitas jalur Pansela diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di Pantura, mengurangi kesenjangan ekonomi, serta meningkatkan potensi sektor pariwisata.

Membentang sepanjang 1.547 km

Jalur Pansela ini membentang sepanjang 1.547 km, dengan rincian sebagai berikut.

- Banten: 169 km.

-  Jawa Barat: 417 km. 

- Jawa Tengah: 212 km.

- DIY: 120 km.

- Jawa Timur: 628 km. 

Total panjang jalur Pansela terbagi menjadi beberapa jenis kawasan, yaitu hutan sepanjang 255,2 km, tanah 48,85 km, agregat 9,970 km, dan perkerasan sepanjang 1.233 km. Provinsi Jawa Timur memiliki kawasan hutan terpanjang di jalur ini, yaitu 24,7 km.

Jika perjalanan dimulai dari Pelabuhan Merak, Banten, dengan tujuan Banyuwangi, pengemudi akan melewati 23 kabupaten di sepanjang jalur Pansela, antara lain:

  • Jalur Pansela Banten mencakup Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Lebak.
  • Jalur Pansela Jawa Barat meliputi Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Pangandaran.
  • Jalur Pansela Jawa Tengah meliputi Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Purworejo.
  • Jalur selatan Yogyakarta (DIY) mencakup Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunungkidul.
  • Jalur selatan Jawa Timur mencakup Kabupaten Pacitan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Banyuwangi.

Jalur alternatif arus mudik dengan banyak destinasi wisata

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyatakan bahwa jalur Pantai Selatan (Pansela) Jawa bisa menjadi pilihan alternatif bagi para pemudik selama libur Lebaran tahun ini.

"Harapan kita memang jalur itu adalah jalur alternatif supaya mengurangi beban arus lalu lintas di jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa," ujar Dody dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, 30 Maret 2025, seperti yang dilansir dari Antara.

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus fokus pada pengelolaan jalur Pansela dengan secara konsisten melakukan pemeliharaan jalan dan pencegahan di area yang rawan longsor.

"Kita juga berharap perekonomian di sekitar Pansela tumbuh, tidak hanya perekonomian di jalur Pantura," kata Dody.

Dia menambahkan bahwa Kementerian PU terus mengedukasi dan mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai keunggulan jalur Pansela, seperti pemandangan alam yang mempesona dan banyaknya destinasi wisata yang ada.

"Kita infokan kepada masyarakat nilai-nilai tambah yang ada di jalur Pansela, karena di situ sebetulnya pemandangannya sangat indah dan banyak daerah wisata," kata Dody.

Nia Heppy dan Melynda Dwi Puspita turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Jalur Pansela, Alternatif Terbaik Saat Mudik Lebaran 2025

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |