Prabowo Siapkan 3 Kebijakan Hadapi Tarif Trump. Apa Saja?

4 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menyiapkan tiga langkah strategis untuk menghadapi tantangan global, termasuk kebijakan tarif impor baru yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Noudhy Valdryno. 

“Dengan memperkuat hubungan dagang internasional, mengoptimalkan sumber daya alam (SDA), dan meningkatkan konsumsi dalam negeri, Presiden Prabowo membuktikan bahwa Indonesia dapat tetap tumbuh meskipun di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian,” kata Noudhy dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 3 April 2025, seperti dikutip dari Antara

1. Memperluas Mitra Dagang Indonesia

Noudhy menjelaskan bahwa Presiden sebelumnya telah mengajukan keanggotaan Indonesia dalam berbagai organisasi negara-negara, termasuk BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan). Hal tersebut, menurut dia, dilakukan untuk memperkuat posisi Indonesia dalam perjanjian dagang internasional. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pada minggu pertama setelah dilantik, Presiden mengajukan keanggotaan dalam BRICS, sebuah kelompok ekonomi yang mencakup 40 persen perdagangan global. Langkah itu semakin memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan internasional,” kata dia. 

Dia menambahkan, keanggotaan Indonesia di BRICS akan memperkuat berbagai kerja sama dagang multilateral yang telah disepakati oleh Indonesia, seperti Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dengan 10 negara ASEAN serta Cina, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru. 

Di bawah kepemimpinan Prabowo, lanjut dia, Indonesia juga melanjutkan upaya untuk bergabung sebagai anggota tetap Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Kemudian, meneruskan negosiasi beberapa perjanjian dagang lainnya, di antaranya CP-TPP, IEU-CEPA, dan I-EAEU CEPA. 

2. Mempercepat Hilirisasi SDA

Langkah kedua yang akan dilakukan Prabowo, yaitu mengoptimalkan SDA. Noudhy menuturkan bahwa Presiden memprioritaskan hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah. 

“Sumber daya alam Indonesia yang melimpah selama ini sering kali diekspor dalam bentuk bahan mentah. Untuk meningkatkan nilai tambah, Presiden memprioritaskan kebijakan hilirisasi industri,” ucap  dia. 

Ia mengungkapkan bahwa salah satu strategi mempercepat hilirisasi SDA yang dimaksud adalah dengan cara membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Investasi Danantara). Menurut dia, lembaga yang baru diluncurkan pada Februari lalu tersebut akan mendanai proyek-proyek hilirisasi. 

“Danantara akan mendanai dan mengelola proyek hilirisasi di sektor-sektor utama, seperti mineral, batu bara, minyak dan gas bumi (migas), perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan. Dengan langkah ini, Indonesia tidak hanya meningkatkan daya saing ekspor, tetapi juga tidak lagi bergantung pada investasi asing serta mampu menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya alam yang berkelanjutan,” ujar dia. 

3. Memperkuat Daya Beli Dalam Negeri

Noudhy mengatakan, langkah ketiga yang dilakukan Prabowo adalah memperkuat daya beli dalam negeri. Menurut dia, upaya yang dilakukan untuk merealisasikannya adalah dengan menyelenggarakan program-program yang berdampak langsung bagi rakyat. 

“Gebrakan ketiga adalah memperkuat daya beli masyarakat melalui program-program yang langsung menyentuh kesejahteraan rakyat. Salah satu program unggulan Presiden Prabowo adalah Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menargetkan 82 juta penerima manfaat pada akhir 2025,” kata dia. 

Berikutnya, Prabowo juga berencana membentuk 80.000 unit Koperasi Desa Merah Putih. Tujuannya untuk memperkuat ekonomi di level desa, membuka jutaan lapangan kerja baru, dan memacu perputaran uang di daerah. 

“Upaya ini bukan hanya akan meningkatkan konsumsi dalam negeri, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat perekonomian domestik. Dengan mendongkrak konsumsi rumah tangga, yang mencakup 54 persen dari PDB (produk domestik bruto) Indonesia, program ini akan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” ucap dia. 

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |