TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto kembali mengungkit soal pergerakan harga saham. Menurut Kepala Negara, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, termasuk ketika harga saham berfluktuatif, selama Indonesia masih memproduksi pangan untuk rakyatnya sendiri.
"Enggak usah takut saham naik atau turun. Bapak punya saham? Enggak? Enggak punya saham, Bapak?" kata Prabowo saat memberikan sambutan di lokasi tanam raya di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Rabu, 23 April 2025, seperti dikutip dari Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam kesempatan itu Prabowo juga mengungkit para investor saham. "Ya, yang punya saham, saya mengerti Anda juga berjasa. Tapi selama kita bisa produksi pangan, negara kita aman, enggak usah khawatir. Negara kita kuat, negara kita kaya," ucapnya.
Prabowo menjelaskan, Indonesia adalah negara yang kuat dan kaya akan sumber daya alam. Ia juga menginginkan agar kekayaan tidak terpusat dan dinikmati segelintir orang.
Presiden saat itu juga mengapresiasi seluruh pihak yang ikut serta dalam percepatan produksi pertanian, antara lain kepada Menteri Pertanian Amran Sulaiman, kepala daerah, kelompok tani dan pemangku kepentingan lainnya.
"Saya terima kasih, Menteri Pertanian. Kalau di tentara saya mau naikin pangkat berapa kali? Menteri Pertanian kita memang hitam karena di lapangan terus. Kalau Menteri Pertanian tidak hitam, saya curiga," ucap Prabowo berkelakar.
Sebelumnya Prabowo tercatat beberapa kali mengomentari soal volatilitas IHSG dan mengaitkannya dengan ketahanan pangan. "Pangan adalah hal utama. Harga saham boleh naik turun tapi (kalau) pangan aman, negara aman," kata Prabowo pada sidang Kabinet Paripurna di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Maret 2025.
Selama memimpin Sidang Kabinet, Prabowo juga melontarkan candaan dengan menyebut beberapa menterinya terlihat stres akibat IHSG yang mengalami penurunan. Di antara yang disebut adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesi Sakti Wahyu Trenggono serta Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait. Presiden bahkan mencari posisi duduk kedua menteri tersebut sambil berkelakar.
"Saya lihat yang stres harga saham turun hanya beberapa orang, di antara saudara-saudara. Maruarar, siapa lagi itu? Trenggono, mana Trenggono? Oh duduk sebelahan," ujar Prabowo kala itu.
Presiden juga menyebut ada menteri lain yang tampak tak terpengaruh sama sekali oleh penurunan IHSG, salah satunya Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko. Dengan nada bercanda, Prabowo mengatakan bahwa budiman tetap tenang karena tidak memiliki saham. "Kalau Budiman enggak, Budiman tenang aja karena enggak punya saham dia," kata Prabowo.
Pernyataan Prabowo itu merespons perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia yang sempat dihentikan sementara (trading halt) pada beberapa hari sebelumnya, yakni pada Selasa, 18 Maret 2025 akibat penurunan poin yang drastis. Center of Economic and Law Studies (Celios) menilai anjloknya IHSG terjadi karena pemerintah belum berhasil meyakinkan publik dan investor soal masa depan ekonomi Indonesia.
Menurut Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira, kurangnya rasa percaya terhadap pemerintah telah terlihat dalam beberapa waktu terakhir. "Trust kita terhadap pemerintah, terhadap kebijakan publik itu bisa dikatakan minus saat ini," kata Bhima pada Selasa, 18 Maret 2025.
Salah satu penyebabnya, kata Bhima, adalah peran militer yang semakin aktif di era Presiden Prabowo Subianto. Contohnya, dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga pengerjaan food estate di Merauke, Papua. Pelibatan TNI di pos-pos selain militer, kata Bhima, menimbulkan keraguan soal masa depan ekonomi Indonesia.