Pola Makan Rendah Karbohidrat untuk Anak: Cara Efektif Kurangi Peradangan Kronis Sejak Dini

1 month ago 14

8000 Hoki Online List ID situs Slot Maxwin Terbaru Mudah Lancar Jackpot Banyak

hoki kilat online Data Login server Slot Maxwin Singapore Terkini Sering Lancar Win Banyak

1000hoki.com Situs situs Slot Gacor Philippines Terpercaya Gampang Lancar Menang Terus

5000 Hoki Online Data Login situs Slots Maxwin Japan Terbaik Gampang Win Terus

7000 Hoki Online List Platform web Slots Maxwin Vietnam Terbaru Pasti Scatter Non Stop

9000hoki.com Demo server Slot Maxwin Myanmar Terbaru Gampang Lancar Win Banyak

Data Daftar Slots Gacor basis Philippines Terbaru Gampang Menang Full Non Stop

Idagent138 Slot Anti Rungkad Terpercaya

Luckygaming138 login Akun Slot Gacor

Adugaming login Id Slot Anti Rungkat Terbaik

kiss69 Daftar Id Slot Maxwin Terbaik

Agent188 Slot Anti Rungkat

Moto128 Daftar Akun Slot Game Terpercaya

Betplay138 Daftar Id Slot Anti Rungkad

Letsbet77 Daftar Slot Anti Rungkat Terbaik

Portbet88 Daftar Id Slot Anti Rungkat Terbaik

Jfgaming Slot Anti Rungkat

MasterGaming138 Daftar Akun Slot Gacor Online

Adagaming168 Akun Slot Game Terbaik

Kingbet189 login Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya

Summer138 Daftar Slot Online

Evorabid77 Slot Maxwin Terbaik

bancibet Akun Slot Online

adagaming168 Id Slot Online

CANTIKA.COM, Jakarta - Pola makan memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh, termasuk dalam hal mengendalikan peradangan kronis. Baru-baru ini, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), mengungkapkan bahwa pola makan rendah karbohidrat namun tinggi protein dan lemak sehat terbukti dapat membantu mengurangi risiko peradangan kronis yang menjadi akar dari banyak penyakit degeneratif.

Dalam penjelasannya, Dr. Piprim menyebutkan bahwa anak-anak saat ini semakin banyak mengonsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan yang rendah nilai gizi. Makanan seperti ini dapat memicu reaksi inflamasi dalam tubuh, yang jika berlangsung terus-menerus, bisa berujung pada berbagai masalah kesehatan seperti alergi, asma, bahkan penyakit jantung dan sindrom metabolik.

Salah satu pendekatan yang direkomendasikan adalah Modified Atkins Diet, yaitu versi yang lebih fleksibel dari diet ketogenik. Diet ini tinggi protein, lemak sehat, dan kalori, namun sangat rendah karbohidrat.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Piprim untuk disertasi S3-nya, diet ini telah diterapkan pada anak-anak yang akan menjalani operasi besar seperti bedah jantung terbuka. Hasilnya, pola makan ini mampu menurunkan respons inflamasi dalam tubuh, sehingga mengurangi risiko komplikasi akibat peradangan.

Lebih lanjut, pola makan rendah karbohidrat ini juga dapat menjadi terapi penunjang bagi anak-anak dengan sindrom metabolik. Kondisi seperti obesitas, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, hingga kolesterol tinggi bisa terbantu pengelolaannya dengan mengatur pola makan yang lebih seimbang dan rendah karbohidrat.

Tak hanya bagi anak-anak yang sudah mengalami gangguan metabolik, anak-anak sehat pun disarankan mulai mengurangi asupan karbohidrat berlebih. Hindari makanan tinggi gula, makanan ultra-proses, serta karbohidrat cepat serap seperti roti putih, mie instan, dan minuman manis. Sebagai gantinya, pilihlah sumber protein berkualitas, lemak sehat seperti dari ikan, alpukat, dan kacang-kacangan, serta sayuran hijau yang kaya serat dan vitamin.

Pola makan rendah karbohidrat bukan sekadar tren, tapi merupakan pendekatan ilmiah yang terbukti mampu menekan peradangan kronis. Dengan menerapkannya secara bijak, anak-anak bisa tumbuh lebih sehat dan terhindar dari risiko penyakit degeneratif di masa depan. Edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang dan peran karbohidrat yang moderat perlu terus digalakkan, baik kepada orang tua maupun masyarakat luas.

Pilihan Editor: 8 Manfaat Makan Oatmeal saat Sarapan, Kata Ahli Gizi

ANTARA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |