Peresmian Pura Hindu Pertama di Belanda, Taman Disulap Jadi Kampung Bali

4 hours ago 1

Logo Tempo

Pura Hindu Bali pertama di Belanda, Shanta Citta Bhuwana, akan diresmikan pada 3 Mei 2025 di Taman Indonesia Kallenkote.

24 April 2025 | 09.00 WIB

Peresmian Pura Hindu Bali Pertama di Belanda, 22 April 2025. Dok. KBRI Den Hag

Peresmian Pura Hindu Bali Pertama di Belanda, 22 April 2025. Dok. KBRI Den Hag

TEMPO.CO, Jakarta -Sebuah tonggak bersejarah bagi komunitas Hindu Bali di Eropa akan segera terukir dengan peresmian Pura Hindu Bali pertama di Belanda pada 3 Mei 2025. Bertempat di Taman Indonesia Kallenkote, pura yang diberi nama 'Shanta Citta Bhuwana' ini memiliki makna mendalam sebagai "tempat suci untuk mendapatkan ketenangan pikiran dan spiritual."

Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh konselor KBRI Den Haag, prosesi peresmian akan menampilkan ritual sakral Melaspas (penyucian) dan Ngenteg Linggih (pengukuhan) yang dipimpin langsung oleh Ida Shri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa dari Bali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kehadiran Gubernur Bali I Wayan Koster semakin menegaskan dukungan penuh Pemerintah Provinsi Bali terhadap eksistensi diaspora Bali di luar negeri.

Keberadaan pura ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga representasi identitas budaya Bali di tanah Eropa.

Bagi komunitas diaspora, Pura Shanta Citta Bhuwana menjadi 'rumah' yang akan menghubungkan mereka dengan nilai-nilai spiritual dan tradisi leluhur meski berada jauh dari Pulau Dewata.

Momentum bersejarah ini akan dirayakan dengan Festival Bali selama delapan hari (27 April - 4 Mei 2025). Perhelatan ini menghadirkan berbagai pertunjukan budaya, workshop, dan kuliner khas Bali yang akan mengubah Taman Indonesia Kallenkote menjadi miniatur "Kampung Bali" di jantung Eropa

Olivia Subandi

Makan-makan Bergizi Gratis

PODCAST REKOMENDASI TEMPO

Logo TempoAsas jurnalisme kami bukan jurnalisme yang memihak satu golongan. Kami percaya kebajikan, juga ketidakbajikan, tidak menjadi monopoli satu pihak. Kami percaya tugas pers bukan menyebarkan prasangka, justru melenyapkannya, bukan membenihkan kebencian, melainkan mengkomunikasikan saling pengertian. Jurnalisme kami bukan jurnalisme untuk memaki atau mencibirkan bibir, juga tidak dimaksudkan untuk menjilat atau menghamba ~ 6 Maret 1971

Unduh aplikasi Tempo

download tempo from appstoredownload tempo from playstore

Ikuti Media Sosial KamiMedia Sosial

© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |