Pemilu Raya PSI: Syarat Pendaftaran Calon Ketua Umum PSI

12 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi membuka pendaftaran calon ketua umum mulai 13 hingga 31 Mei 2025. Pendaftaran ini dilakukan di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI, Jakarta, sebagai langkah awal menuju Pemilu Raya, forum demokratis internal PSI untuk memilih pemimpin tertinggi partai.

Informasi ini disampaikan langsung oleh PSI melalui unggahan video di akun X resmi @psi_id dan telah dikonfirmasi kebenarannya. Pemilu Raya PSI dijadwalkan berlangsung pada Juli mendatang di Solo, Jawa Tengah.

Tahapan Menuju Pemilu Raya PSI

Setelah masa pendaftaran ditutup pada 31 Mei, PSI akan mengumumkan kandidat calon ketua umum dan daftar pemilih tetap (DPT) pada 18 Juni 2025. Para calon kemudian memasuki masa kampanye mulai 19 Juni hingga 11 Juli.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masa pencoblosan akan berlangsung secara daring pada 12-19 Juli, dan hasilnya akan diumumkan pada 19 Juli 2025 dalam Kongres PSI yang digelar di Solo.

Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman, menjelaskan bahwa sistem pemilihan ini menggunakan mekanisme one man, one vote, artinya setiap anggota dengan Kartu Tanda Anggota (KTA) PSI memiliki hak untuk memilih dan dipilih.

Syarat Calon Ketua Umum PSI

PSI menetapkan beberapa persyaratan umum dan khusus bagi mereka yang ingin mendaftar sebagai calon Ketua Umum PSI.

Syarat umum:

1. Sehat jasmani dan rohani

2. Tidak pernah atau sedang melakukan tindakan diskriminatif, kekerasan dalam rumah tangga, atau perbuatan yang merendahkan martabat manusia

3. Setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945


Syarat khusus:

1. Terdaftar sebagai anggota PSI

2. Mendapatkan dukungan minimal dari lima Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI


Pemilu Raya ini disebut-sebut sebagai bentuk transformasi PSI menjadi partai super terbuka, sebagaimana dikonsepkan oleh Joko Widodo.

Jokowi dalam beberapa kesempatan menyuarakan pentingnya partai yang terbuka, inklusif, dan demokratis, termasuk dalam proses pemilihan pucuk pimpinan.

“Partai yang terbuka, super terbuka, yang pemilihan ketuanya juga dilakukan secara terbuka oleh seluruh anggotanya. Partai milik bersama,” ujar Jokowi pada 5 Maret 2025 lalu.

PSI menyambut ide tersebut dan menyatakan bahwa sistem pemilu raya mereka memang terinspirasi dari pemikiran Jokowi. “Kalau ditanya apakah ini terinspirasi, ya ini terinspirasi dari Pak Jokowi, terus terang,” kata Andy Budiman. PSI juga merujuk pada model partai-partai progresif di luar negeri, seperti Podemos (Spanyol), Movimento 5 Stelle (Italia), dan Partai Piraten (Jerman), sebagai referensi model keterbukaan politik mereka.

Nama Ketua Umum PSI saat ini, Kaesang Pangarep, kembali mencuat dalam bursa pencalonan. Namun Andy Budiman belum mengonfirmasi apakah Kaesang akan maju kembali. “Nanti kami tanyakan ke Mas Kaesang,” ujarnya singkat.

Tak hanya itu, spekulasi muncul soal kemungkinan mantan Presiden Jokowi ikut berlaga dalam pemilu raya PSI. Andy tidak menutup kemungkinan tersebut selama Jokowi memenuhi syarat administratif. “Kemudian apakah Pak Jokowi akan menjadi calon? Kita doakan,” katanya.

Meski tak menutup peluang tokoh besar seperti Kaesang dan Jokowi, Andy menegaskan bahwa sistem ini justru untuk menepis anggapan PSI sebagai partai keluarga. “Pemilu raya membantah dengan sendirinya semua argumen itu. Karena ketua umum dipilih berdasarkan proses pemilihan yang demokratis. Bukan berdasarkan penunjukan oleh keluarga,” kata dia.

Ervana Trikarinaputri dan Mega Putri Mahadewi berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 
Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |