LPDP dan Prancis Kerja Sama Beasiswa Doktoral, Terima 50 Orang Per Tahun

2 days ago 5

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Prancis dan Indonesia memperkuat kerja sama di bidang pendidikan dan riset lewat kerja sama beasiswa antara Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan France PhD Joint Scholarship Programme.

Penandatangan kemitraan itu ditujukan sebagai langkah strategis untuk memperluas akses pendidikan doktor bagi masyarakat Indonesia. Program kerja sama ini ditargetkan menjadi jembatan bagi pelajar Indonesia untuk belajar di berbagai universitas terbaik di Prancis sekaligus mempererat hubungan keilmuan dan diplomatik kedua negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Prancis dan Indonesia menunjukkan keinginan mereka untuk meningkatkan mobilitas mahasiswa dan kerja sama di bidang penelitian," kata Menteri Eropa dan Luar Negeri Prancis, Jean-Noël Barrot, di kantor LPDP pada Rabu, 26 Maret 2025, dilansir dari rilis resmi Institut Français Indonésie (IFI). 

Barrot menuturkan bahwa kerja sama ini didanai secara bersama antara pemerintah Indonesia dan Prancis. Adapun Prancis diwakili oleh Kedutaan Besar Prancis di Jakarta dan IFI. Barrot menjelaskan bahwa Prancis berkomitmen untuk mengembangkan hubungan erat dengan Indonesia melalui kemitraan yang saling menguntungkan. 

Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut dilakukan langsung oleh Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, dengan Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto. Penandatanganan disaksikan oleh Jean-Noël Barrot dan jajaran Direksi LPDP.

Andin Hadiyanto menyambut hangat kunjungan ini. Dia menilai kerja sama tersebut merupakan komitmen bersama dalam membangun ekosistem akademik yang lebih kuat. 

Dengan dukungan penuh dari kedua pemerintah, program LPDP-France PhD Joint Scholarship Programme diharapkan mampu membawa kemajuan yang berdampak positif bagi kedua negara.

LPDP-France PhD Joint Scholarship Programme akan menargetkan hingga 50 penerima beasiswa setiap tahunnya dengan durasi studi hingga empat tahun. Seleksi akan dimulai pada April 2025, dan penerima beasiswa dijadwalkan memulai studi pada Oktober 2025 di berbagai universitas di Prancis. 

Menurut IFI, program ini memiliki sejumlah keunggulan, seperti persyaratan bahasa lebih fleksibel dibandingkan program beasiswa doktor luar negeri lainnya, dengan ketentuan IELTS 6.0, TOEFL iBT 61, atau DELF B2. 

Selain itu, batas usia maksimal 47 tahun memberikan kesempatan lebih luas bagi akademisi dan peneliti berpengalaman untuk mengejar pendidikan lebih tinggi. 

Kedubes Prancis dan IFI juga memberikan dukungan penuh dalam proses pendaftaran ke universitas-universitas di Prancis sehingga mempermudah akses ke universitas unggulan. Mereka menginginkan agar para pelamar memiliki lebih banyak opsi yang sesuai dengan minat dan kebutuhan studi mereka.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |