Kemensos Target Kemiskinan Sisa 5 Persen di Akhir Kepresidenan Prabowo

8 hours ago 2

CNN Indonesia

Kamis, 24 Apr 2025 04:55 WIB

Kemensos menargetkan kemiskinan di Indonesia sisa 5 persen pada akhir masa kepresidenan Prabowo. Sementara kemiskinan ekstrem ditargetkan hilang pada 2026. Ilustrasi bantuan untuk orang miskin. (ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO)

Serang, CNN Indonesia --

Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan angka kemiskinan di Indonesia jadi di bawah 5 persen pada akhir masa jabatan Presiden RI Prabowo Subianto pada 2029.

Hal itu disampaikan Wamensos Agus Jabo. Demi target itu, dia mengatakan pemerintah menggandeng sejumlah pihak termasuk perguruan tinggi untuk membantu program pengentasan kemiskinan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemiskinan itu di tahun 2029 itu dikejar ya harus di angka di bawah 5 persen. Jadi dalam hal ini tentunya Kemensos kan tidak bisa kerja sendirian. Kita berkolaborasi dengan kementerian yang lain, dengan lembaga yang lain, termasuk dengan kampus," ujar Agus Jabo di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang, Banten, Rabu, (23/4).

Sementara untuk angka kemiskinan ekstrem, dia mengatakan pemerintah menargetkan bisa hilang alias 0 persen pada 2026 mendatang. Saat ini angka kemiskinan ekstrem itu ada di angka 3,17 juta penduduk.

"Presiden meminta agar kemiskinan ekstrem di Indonesia yang jumlahnya sekitar 3,17 juta itu di tahun 2026 harus selesai," terangnya.

Lembaga pengabdian masyarakat di kampus

Agus Jabo mengatakan setiap kampus memiliki lembaga pengabdian masyarakat dan desa binaan yang dapat dijadikan model pemberdayaan masyarakat secara langsung.

"Kami ingin masyarakat tidak terus-menerus mengandalkan bantuan sosial, tapi bisa mandiri dan sejahtera," ujar dia.

Mengutip dari Antara, data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2025 menunjukkan Banten termasuk dalam delapan provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia.

Agus menjelaskan program seperti Sekolah Rakyat dan Koperasi Desa Merah Putih telah diluncurkan sebagai bagian dari strategi pemotongan rantai kemiskinan. Sekolah rakyat bahkan dirancang dalam bentuk boarding school untuk mencetak agen perubahan di komunitas.

Terkait indikator kemiskinan, Agus menjelaskan bahwa pemerintah saat ini menggunakan data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN) yang disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sesuai dengan Inpres Nomor 4 Tahun 2025.

"BPS membagi masyarakat dalam desil. Kemiskinan ekstrem ditandai pengeluaran individu kurang dari Rp400.000 per bulan, sedangkan miskin di bawah Rp600.000," katanya.

(ynd/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |