Jakarta (ANTARA) - Setiap hari, tanpa disadari, sampah plastik yang dihasilkan jumlahnya sangat banyak. Mulai dari kantong belanja, kemasan makanan, sedotan, hingga botol minum sekali pakai.
Dampak plastik terhadap bumi ternyata jauh lebih serius dari yang kita bayangkan. Setiap tahun, produksi plastik terus meningkat. Bahkan, diperkirakan jumlahnya akan lebih dari dua kali lipat pada 2030 dan hampir tiga kali lipat pada 2050. Kalau ini terus terjadi, jumlah plastik di laut nanti bisa lebih banyak daripada jumlah ikan.
Masalahnya, dari sekian banyak plastik yang diproduksi, hanya sekitar 9% saja yang berhasil didaur ulang. Sisanya tetap menumpuk di alam dan mencemari lingkungan. Plastik ini akan pecah jadi potongan kecil yang disebut mikroplastik, yang kemudian masuk ke perut hewan, tanah, air, bahkan makanan yang kita konsumsi.
Lebih dari 40% sampah plastik di dunia berasal dari kemasan sekali pakai. Barang-barang seperti kantong belanja, sedotan, gelas plastik, piring, dan alat makan sekali pakai hanya digunakan sebentar, lalu dibuang. Padahal, plastik tidak bisa hancur secara alami dan akan tetap ada di bumi dalam waktu yang sangat lama.
Meski terlihat sepele, ada banyak cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mulai mengurangi sampah plastik, terutama dari rumah. Berikut beberapa langkah mudah yang dapat diterapkan:
1. Kurangi plastik sekali pakai
Cobalah untuk berhenti menggunakan kantong plastik, sedotan, sendok garpu plastik, dan kemasan sekali pakai. Ganti dengan barang yang bisa dipakai berulang, seperti tas belanja kain, botol minum, atau alat makan stainless.
2. Berhenti membeli air kemasan
Setiap tahun, miliaran botol plastik terbuang ke lingkungan. Mulailah membawa botol minum sendiri saat bepergian. Selain ramah lingkungan, Anda juga bisa lebih hemat.
3. Pilih pakaian dari serat alami
Tahukah Anda, pakaian berbahan sintetis seperti polyester dan nilon menyumbang mikroplastik ke laut? Mulai sekarang, pilih pakaian dari bahan alami seperti katun atau linen yang lebih ramah lingkungan.
4. Bawa alat makan sendiri
Hindari menggunakan sendok, garpu, atau sedotan plastik saat membeli makanan di luar. Bawa alat makan sendiri dari rumah, atau gunakan alat makan kafe yang bisa dicuci ulang.
5. Kurangi sedotan, sekalipun kertas
Meskipun sedotan kertas lebih ramah lingkungan, tetap saja memerlukan energi untuk diproduksi dan dibuang. Jika memungkinkan, biasakan minum tanpa sedotan.
6. Gunakan wadah makan sendiri
Saat membeli makanan di luar, cobalah membawa wadah makan sendiri. Banyak tempat makan yang sudah mendukung hal ini, bahkan memberikan diskon untuk pelanggan yang membawa wadah sendiri.
7. Kurangi kemasan makanan saat beli takeaway
Pilih makan di tempat saat memungkinkan agar tidak perlu menggunakan kemasan sekali pakai. Jika terpaksa bungkus, pilih tempat makan yang menyediakan opsi tanpa plastik.
8. Gunakan kantong belanja kain
Selalu bawa tas belanja kain saat ke pasar atau minimarket. Selain lebih kuat, kantong ini bisa dipakai berulang-ulang.
9. Pilih produk tanpa kemasan plastik
Saat berbelanja, utamakan produk yang dikemas ramah lingkungan atau tanpa kemasan sama sekali.
10. Dukung bisnis ramah lingkungan
Beri dukungan pada bisnis atau tempat makan yang menerapkan sistem minim plastik. Ini bisa menjadi motivasi agar lebih banyak usaha ikut peduli.
Baca juga: Jenis plastik yang dapat didaur ulang dan contoh pengolahannya
Baca juga: Ancaman mikroplastik, KLH dukung Bali larang air minum kemasan kecil
Baca juga: KLH inisiasi gotong royong bersihkan lingkungan Pantai Kuta Bali
Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025