TEMPO.CO, Jakarta - Situr Wijaya, jurnalis asal Palu Sulawesi Tengah, ditemukan tewas di dalam kamar sebuah hotel di Jakarta, Jumat, 4 April 2025. Keluarga membenarkan, Situr telah lama mengidap penyakit Tuberkulosis (TBC). "Situr Wijaya tengah menjalani pengobatan rutin untuk penyakit TBC tiga bulan belakangan ini," kata Syahrul, juru bicara keluarga Situr, ketika dihubungi pada Senin, 7 April 2025.
Menurut Syahrul, Situr rutin berobat setiap dua minggu. Situr menjalani pengobatan di salah satu puskesmas di Kabupaten Sigi yang merupakan domisili asli Situr.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun begitu, kata Syahrul, keluarga masih belum berani menyimpulkan penyebab kematian Situr. Keluarga masih menunggu hasil pemeriksaan dari pihak kepolisian. "Kami belum mau terlalu berasumsi, kami masih akan memastikan dugaan penyebab lain dari kematian almarhum," ujar Syahrul.
Tempo telah mencoba menghubungi istri dari almarhum Situr Wijaya, Selvianti. Namun hingga berita ini dituliskan, pihak yang bersangkutan masih belum memberikan jawaban.
Polda Metro Jaya sebelumnya mengungkapkan hasil otopsi jenazah Situr Wijaya. Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi, Situr terindikasi mengalami infeksi pada organ paru-paru.
Ade menjelaskan, hasil pemeriksaan dokter ditemukan infeksi tersebut diduga akibat dari penyakit TBC. "Berdasarkan hasil autopsi sementara, terdapat indikasi adanya infeksi pada paru-paru," ujar Ade dikutip dari keterangan resminya pada Senin, 7 April 2025.
Ade juga menjelaskan, dari hasil penyidikan di tempat kejadian perkara ditemukan adanya sejumlah obat di kamar hotel tempat Situr ditemukan. Beberapa obat tersebut diketahui diperuntukan bagi infeksi.
Meskipun begitu, Ade menyebutkan polisi akan memastikan kembali penyebab kematian wartawan tersebut. Ia mengatakan, bakal ada pemeriksaan lebih lanjut.