CANTIKA.COM, Jakarta - Seniman dan pengusaha Hamzah Sulaiman alias Raminten meninggal dunia di usia 75 tahun pada 23 April 2025, setelah sempat Dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Sardjito. Hamzah meninggal dunia akibat penyakit gula dan kondisi Kesehatan yang terus menurun. Duka pun menyelimuti banyak orang, seiring dengan kabar kepergiannya.
Mengenang sosok Hamzah Sulaiman, monolog asal Yogyakarta, Butet Kartaredjasa menilai Hamzah sebagao sosok seniman juga pengusaha yang berhasil memberi manfaat besar lewat usaha kuliner juga cenderamatanya. "Mas Hamzah bersama keluarganya, telah membuka banyak lapangan kerja melalui unit-unit usaha Mirota juga kafe restoran Raminten," kata Butet dikutip dari Tempo, Minggu (27/4/2025).
Kafe-resto Raminten juga Mirota Batik yang kini bernama Hamzah Batik, telah tumbuh menjadi ikon wisata tersendiri di Yogyakarta. Lokasinya tersebar antara lain di Jalan Malioboro, Kotabaru, hingga Jalan Kaliurang Yogyakarta. Tempat-tempat itu kerap menjadi jujugan wisatawan terutama saat libur panjang tiba.
Lebih lanjut Butet mengatakan, kiprah Hamzah di dunia seni khususnya Ketoprak hingga melahirkan Cabaret Show Raminten yang ikonik, menjadikannya seperti simpul tak terpisahkan dari Yogyakarya, yang bertumpu pada sector wisata, ekonomi dan budaya.
Semasa hidupnya, Hamzah yang seorang laki-laki juga konsisten dan percaya diri menampilkan sosok Raminten, yang digambarkan sebagai perempuan Jawa lengkap dengan kebaya dan sanggulnya. Menurut Butet hal itu bisa menjadi contoh bagiamana Hamzah menjadi bagian dari kelompok marjinal dan memotivasi mereka untuk percaya pada diri sendiri. "Dari sosok Raminten itu, Mas Hamzah justru mengajarkan orang agar selalu percaya dirinya sendiri, tidak perlu minder dan punya keberanian agar bisa berprestasi," kata Butet.
Meninggal Dunia
Tim Pengembangan Hamzah Batik yang juga kerabat dekat Hamzah, Parji Ronowijoyo alias Aji menuturkan Hamzah meninggal setelah sempat dirawat di rumah sakit sejak Senin pagi, 21 April 2025. Aji menyebut, sebelum meninggal, kondisi kesehatan Hamzah memang terus menurun.
Pria bergelar Keraton Yogyakarta sebagai Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Tanaya Hamidjinindyo itu akhirnya menjalani perawatan hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Rabu malam. Jenazahnya sempat disemayamkan di Perkumpulan Urusan Kematian Jogjakarta (PUKJ) Yogyakarta hingga Sabtu, 26 April 2025, sebelum akhirnya dikremasi.
Pilihan Editor: Apa Saja Agenda Festival Kebudayaan Yogyakarta?
Pribadi Wicaksono
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika