90 Truk Bantuan Masuk Gaza, Sejumlah Toko Roti Kembali Beroperasi

8 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah toko roti yang didukung oleh Program Pangan Dunia PBB (WFP) mulai beroperasi di Gaza selatan pada Kamis, setelah masuknya sejumlah kecil tepung ke daerah kantong yang diblokade Israel tersebut.

“Tepung diizinkan masuk ke Gaza pada Rabu, dan kami mulai bekerja segera di tengah kelaparan yang sedang terjadi di daerah tersebut,” kata Ahmed al-Benna, seorang pemilik toko roti, kepada Anadolu saat roti pipih melewati ban berjalan di belakangnya di pangkalannya di Deir Al-Balah pada Kamis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Toko roti di seluruh selatan daerah kantong itu mulai menyalakan oven yang telah ditutup selama dua bulan, Benna menambahkan. "Insya Allah, toko roti di Gaza utara akan segera kembali bekerja."

Toko roti Benna telah ditutup selama dua bulan sejak Israel menutup semua penyeberangan Gaza pada 2 Maret dan melarang masuknya tepung dan bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.

Namun, warga sipil Palestina di Gaza utara masih berjuang untuk bertahan hidup di tengah cengkeraman kelaparan, karena sejauh ini tidak ada tepung yang sampai ke daerah tersebut.

Benna mengatakan WFP akan bertanggung jawab atas distribusi roti kepada warga sipil Palestina, tanpa menjelaskan mekanismenya.

Pada 6 April, WFP mengumumkan penutupan semua 25 toko roti yang didukung oleh badan tersebut karena kekurangan bahan bakar dan tepung. WFP kemudian menyatakan pada 25 April bahwa mereka telah menghabiskan semua stok makanan yang digunakan untuk menyajikan makanan hangat bagi warga sipil Palestina.

Sejak 2 Maret, Israel telah mempertahankan blokade ketat di Gaza, menolak masuknya bantuan kemanusiaan dan mendorong wilayah tersebut ke dalam bencana kelaparan, yang telah menelan banyak korban jiwa.

Hanya 90 truk bantuan yang dilaporkan diizinkan masuk – sebagian kecil dari kebutuhan kemanusiaan, dengan sebagian besar bantuan terhenti di perlintasan perbatasan.

Jalur Gaza membutuhkan minimal 500 truk setiap hari yang membawa bantuan mendesak, bantuan medis dan makanan bersama dengan sedikitnya 50 truk bahan bakar. Ini sebagai kebutuhan untuk menyelamatkan nyawa di tengah bencana kelaparan yang semakin parah yang disebabkan oleh penutupan perlintasan perbatasan oleh Israel.

“Situasi kemanusiaan di Gaza telah menjadi bencana,” kata seorang perwakilan WFP di toko roti tersebut.

“Yang kami butuhkan adalah kelanjutan pengiriman bantuan, pembukaan perbatasan, dan jaminan bahwa makanan sampai ke tangan yang paling membutuhkan,” katanya.

Tepung dan bantuan lainnya mulai mencapai beberapa wilayah Gaza yang paling rentan setelah Israel mengizinkan beberapa truk lewat, tetapi tidak cukup untuk menutupi kekurangan yang disebabkan oleh blokade selama 11 minggu, kata pejabat Palestina.

Banyak truk lain masih berada di perbatasan, dan orang-orang masih menunggu untuk menerima makanan, di tengah kekhawatiran bahwa kerumunan yang putus asa akan mencoba menjarah kendaraan ketika mereka tiba, Bulan Sabit Merah Palestina memperingatkan.

Israel mengatakan telah mengizinkan 100 truk yang membawa makanan bayi dan peralatan medis masuk ke daerah kantong itu pada Rabu, dua hari setelah mengumumkan pelonggaran pertama pembatasan di bawah tekanan internasional yang meningkat.

Israel memberlakukan blokade terhadap semua pasokan pada Maret, dengan mengatakan Hamas menyita kiriman untuk para pejuangnya — tuduhan yang dibantah kelompok itu. PBB mengatakan seperempat dari 2,3 juta penduduk Gaza berisiko kelaparan.

Menteri kesehatan Palestina mengatakan 29 anak-anak dan orang tua telah meninggal karena alasan terkait kelaparan di Gaza dalam beberapa hari terakhir dan ribuan lainnya berisiko.

Israel telah berulang kali membela kontrolnya terhadap bantuan di Gaza, dengan mengatakan laporan dari kelompok-kelompok bantuan tentang kondisi seperti kelaparan dibesar-besarkan dan membantah tuduhan menyebabkan kelaparan.

Distribusi roti dimulai pada Kamis, Amjad Al-Shawa, direktur Jaringan Organisasi Non-Pemerintah Palestina di Gaza seperti dilansir Arab News. Dia mengatakan hanya 90 truk yang berhasil masuk.

"Selama gencatan senjata, 600 truk biasa masuk setiap hari, yang berarti jumlah saat ini hanyalah setetes air di lautan, tidak ada apa-apanya," katanya.

Toko roti yang didukung oleh WFP akan memproduksi roti dan staf lembaga tersebut akan membagikannya — sistem yang lebih terkendali dibandingkan sebelumnya ketika toko roti menjualnya langsung ke masyarakat dengan harga murah, imbuhnya.

Presiden Bulan Sabit Merah Palestina Younis Al-Khatib mengatakan banyak truk masih berada di perbatasan di Karem Shalom dan ada risiko kekerasan dan penjarahan saat truk-truk itu tiba.

“Belum ada warga sipil yang menerima apa pun,” katanya. “Sangat sulit menyembunyikan serbuan atau penjarahan yang akan terjadi.”

Pada Rabu malam, anak laki-laki dan pemuda berkumpul setelah satu kendaraan tiba di kota Khan Younis di Gaza selatan, tetapi tetap tinggal sementara para pria, beberapa memegang senjata, mengawasi pembongkaran karung.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan telah mengirimkan satu truk pasokan medis untuk mengisi kembali rumah sakit lapangannya di Rafah, tetapi masih banyak yang dibutuhkan.

“Beberapa truk saja tidak cukup. Hanya aliran bantuan yang cepat, tanpa hambatan, dan berkelanjutan yang dapat mulai memenuhi seluruh kebutuhan di lapangan,” organisasi itu menambahkan dalam sebuah pernyataan.

Hampir 2,4 juta orang di Gaza hidup sepenuhnya bergantung pada bantuan kemanusiaan, menurut data Bank Dunia.

Menurut badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), ratusan ribu warga Palestina hanya makan satu kali setiap dua atau tiga hari di tengah blokade Israel yang melumpuhkan.

Menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, tentara Israel telah melakukan serangan brutal terhadap Gaza sejak Oktober 2023, menewaskan hampir 53.500 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICC) atas perangnya di daerah kantong itu.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |