UTBK SNBT 2025: Peserta Difabel Gunakan Alat Pengampu daripada Pendamping

4 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Ujian Tulis Berbasis Komputer dalam Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK SNBT) 2025 lebih banyak menggunakan alat pengampu (assistive tools) dibandingkan jasa pendampingan dari relawan. Dengan demikian, peserta UTBK dengan disabilitas jadi lebih mandiri dan dapat mengerjakan soal ujian dengan lebih nyaman karena memiliki self-determination.

Self-determination adalah kemampuan untuk menentukan pilihan dan mengatur hidup sendiri, berdasarkan kebutuhan otonomi, kompetensi, dan keterkaitan sosial, sehingga kemampuan penyandang disabilitas dapat berfungsi secara optimal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa jenis alat pengampu ujian tulis yang disediakan adalah riglet dan pembaca layar untuk komputer. Kedua alat ini digunakan oleh peserta ujian dengan ragam disabilitas netra. Salah satu pusat ujian yang menyediakan alat pengampu ini adalah Universitas Brawijaya. 

"Riglet untuk penyandang disabilitas netra sebagai kertas buram dan aplikasi screen reader untuk mengonversi tampilan teks di layar menjadi suara," kata Wakil Rektor Bidang Akademik UB Imam Santoso, seperti yang dikutip dari Antara, Rabu, 23 April 2025.

Menurut Imam, peserta disabilitas yang mengikuti UTBK di UB tahun 2025 berjumlah 16 orang. Adapun ragam disabilitas peserta antara lain, tiga orang tuna netra, delapan orang tuna daksa dan lima orang tuna rungu.

Kendati menggunakan teknologi pengampu, pelaksanaan UTBK disabilitas tetap diawasi pengawas selama ujian. Para peserta UTBK disabilitas mengikuti ujian di Lab Komputer Gedung B, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya.

Gedung kuliah fakultas ini dipilih karena memiliki fasilitas yang dapat mengakomodasi peserta difabel dalam mengikuti ujian, seperti akses ramp, ubin pemandu dan lokasi yang berada di lantai 1. Lokasi yang tidak memerlukan penggunaan anak tangga dapat memberi akses bagi pengguna kursi roda untuk bermobilitas, sehingga bila peserta perlu keluar - masuk ruangan, peserta dapat bertindak sendiri tanpa perlu minta bantuan pengawas untuk mengantarkan.

Sebanyak 377 penyandang disabilitas telah mendaftarkan diri untuk mengikuti UTBK SNBT di 21 lokasi di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut terdiri dari 70 disabilitas sensorik penglihatan,98 disabilitas fisik, 192 disabilitas sensorik pendengaran, dan 17disabilitas sensorik wicara.

Adapun UTBK 2025 ini diselenggarakan di 74 Pusat UTBK PTN dan 32 Sub-Pusat UTBK PTN, di mana sembilan di antaranya berada di pulau terluar seperti Karimun, Mentawai, Natuna, Aru, dan Tanimbar.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |