Unpad Berkoordinasi dengan Komdigi untuk Merebut Akun yang Diretas

1 week ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Padjadjaran (Unpad) berupaya mengambil alih akun Instagram @universitaspadjadjaran yang mengalami peretasan, melalui kerja sama dengan beberapa pihak. Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Tata Kelola Unpad R. Widya Setiabudi Sumadinata mengatakan, selain bekerja sama dengan Meta Indonesia, Unpad juga berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunukasi dan Digital (Komdigi).

"Selain berusaha melakukan secara mandiri, Unpad juga berkoordinasi dengan pihak terkait, antara lain Ditjen Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital RI dan Meta Indonesia," kata Widya dalam keterangan resmi, Selasa, 8 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Akun Instagram Unpad dengan username @universitaspadjadjaran diretas pada Sabtu siang, 5 April 2025. Peretas akun itu menawarkan emas Antam seberat 25 gram dengan harga miring, yaitu seharga Rp 10 juta lewat dua unggahan. Adapun harga emas aslinya sekitar Rp 40-an juta. Sejumlah warga  masyarakat dikabarkan telah menjadi korban penipuan tersebut. 

Widya mengimbau kepada masyarakat agar tidakmudah tergiur terhadap positngan yang tidak wajar di media sosial. Sebagai institusi pendidikan, Unpad tidak akan melakukan transaksi jual beli logam mulia, handphone atau semacamnya pada media sosial.

"Akun resmi Universitas Padjadjaran hanya dipergunakan untuk melakukan sosialisasi dan diseminasi kegiatan yang berkaitan dengan tridharma pendidikan tinggi saja," kata dia.

Untuk kasus peretasan ini, Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Dandi Supriadi sudah melaporkannya ke Direktorat Reserse Siber Polda Jawa Barat. Unpad juga memberikan bantuan hukum kepada masyarakat umum yang telah menjadi korban penipuan peretasan tersebut. 

"Sebagai bentuk rasa tanggung jawab Universitas Padjadjaran terhadap civitas akademika atau masyarakat umum yang telah menjadi korban," kata dia ketika dihubungi pada Senin, 7 April 2025.

Dandi menjelaskan bahwa bentuk advokasi hukum yang dimaksud adalah dengan mengarahkan korban untuk menghubungi Kantor Hukum Universitas Padjadjaran melalui email: [email protected]. Korban nantinya diminta melampirkan bukti transfer yang telah dibubuhi cap resmi dari bank tempat transfer dilakukan. Selain itu, Dandi mengatakan Unpad juga membuka posko pengaduan lewat saluran resmi Unpad selain Instagram. 

"Ini mungkin sebagai jawaban tentang posko pengaduan," katanya.

Dandi mengatakan, pengelola akun Unpad dan peretas saling berebut menguasai akun Instagram resmi Universitas Padjadjaran itu selama 48 jam. “Kami mencoba terus berusaha untuk login dengan berbagai device hingga berhasil masuk ke akun dengan password baru,” ujarnya, Selasa, 8 April 2025.

Walau begitu, peretas beberapa kali sempat merebut akun pada Ahad, 6 April 2025. Baru sehari kemudian, pengelola berhasil mendapatkan lagi akses masuk dan langsung diamankan dengan dua langkah verifikasi.

“Dengan menggunakan device yang berbeda sampai sekarang berhasil dipertahankan,” ujar Dandi. Cara lainnya yaitu menggunakan alamat surat elektronik (e-mail) lain dan akun sempat diprivatisasi sementara selama beberapa jam.

Setelah itu, menurut Dandi, masih ada upaya dari peretas untuk kembali merebut akun Unpad lewat perangkat lain pada Selasa, 8 April 2025. Hal itu diketahui dari notifikasi yang masuk. Peretasan itu awalnya berhasil masuk dari kiriman e-mail yang terkoneksi dengan akun @universitaspadjadjaran. Kini nama akun tetap dipertahankan, sementara unggahan dan pengikut (follower) tidak berubah.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |