Trump Disebut Tolak Rencana Netanyahu Serang Situs Nuklir Iran

1 day ago 5

CNN Indonesia

Kamis, 17 Apr 2025 18:35 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan menolak rencana Israel untuk menyerang fasilitas nuklir Iran. Namun, dalam kunjungan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ke Gedung Putih pekan lalu, Trump menegaskan bahwa ia tidak akan mendukung serangan tersebut. Sebaliknya, Presiden AS itu secara terbuka mengumumkan dimulainya perundingan langsung dengan Teheran. (Foto: AFP/ANDREW CABALLERO-REYNOLDS)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan menolak rencana Israel untuk menyerang fasilitas nuklir Iran

Menurut laporan New York Times (NYT), penolakan itu dilayangkan langsung oleh Trump saat menjamu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip sumber pejabat Gedung Putih, surat kabar itu melaporkan bahwa Israel telah meminta bantuan Washington melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran sejak Mei lalu.

NYT memaparkan bahwa Israel bahkan telah mempertimbangkan dan mempersiapkan rencana, strategi, hingga manuver-manuver militernya untuk menyerang Iran selama berbulan-bulan.

Namun, saat menjamu Netanyahu di Gedung Putih pekan lalu, Trump menegaskan ia tidak akan mendukung serangan ke Iran tersebut.

Sebaliknya, Presiden AS itu secara terbuka mengumumkan bahwa AS sedang menjajaki perundingan langsung dengan Teheran.

Amerika Serikat dan Iran memang tengah menjajaki perundingan jilid baru untuk merumuskan kembali kesepakatan nuklir yang telah padam antara keduanya.

Kesepakatan nuklir AS-Iran hancur setelah Trump menarik AS keluar dari perjanjian penting tersebut di masa jabatan pertamanya.

Utusan Khusus AS Steve Witkoff dan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dijadwalkan bertemu di Roma pada Sabtu mendatang, sepekan setelah mereka menggelar perundingan tingkat tinggi antara Iran dan AS yang pertama sejak runtuhnya kesepakatan nuklir 2015.

Pada Maret lalu, Trump sempat mengirim surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, untuk mendorong pembicaraan. Meski begitu, surat itu juga berisi peringatan bahwa tindakan militer bisa diambil jika negosiasi gagal menghasilkan kesepakatan.

Iran secara konsisten membantah memiliki niat mengembangkan senjata nuklir, namun negara itu telah meningkatkan kapasitas nuklirnya sejak Trump membatalkan kesepakatan tahun 2015.

Laporan terbaru dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan dengan "keprihatinan serius" bahwa Iran kini memiliki sekitar 274,8 kilogram uranium yang diperkaya hingga 60 persen-mendekati tingkat pengayaan untuk senjata nuklir yang mencapai 90 persen.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |