Tim Gabungan TNI Polri Evakuasi 11 Korban Penyerangan TPNPB OPM di Yahukimo

1 day ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Tim gabungan TNI dan Polri telah mengevakuasi 11 jenazah korban penyerangan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan. Para korban merupakan penambang emas di wilayah tersebut.

Kepala Operasi Damai Cartenz 2025 Brigadir Jenderal Brigjen Faizal Ramadhani menyatakan proses evakuasi akan terus dilanjutkan dengan memperhatikan keselamatan seluruh personel yang bertugas di lapangan. “Kami mengerahkan seluruh kekuatan terbaik untuk mengevakuasi para korban dan menyelamatkan warga yang masih mungkin menjadi sasaran,” kata dia lewat keterangan resminya, Sabtu, 12 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Proses evakuasi tujuh korban dilakukan pada Sabtu, 12 April 2025. Sementara empat lainnya telah berhasil dilakukan sebelumnya. Hingga saat ini, Tim Disaster Victim Identification (DVI) dari RS Bhayangkara Jayapura telah melakukan autopsi terhadap tiga korban. Dua di antaranya yakni Wawan yang ditemuikan di titik kejadian perkara atau TKP Camp 22 dan Stenli di TKP Muara Kum.

Sementara satu jenazah lain masih dalam proses pencocokan data sebelum kematian. Operasi besar ini melibatkan total 307 personel gabungan, yang terdiri atas personel Polres Yahukimo, TNI, dan Satgas Operasi Damai Cartenz 2025.

Sebelumnya dalam kurun waktu 6-9 April 2025, TPNPB OPM telah mengeksekusi mati 17 pendulang emas illegal di wilayah Yahukimo. Juru bicara TPNPB OPM Sebyy Sambom mengklaim, belasan orang yang diserang kelompoknya itu bagian dari tentara Indonesia, yang juga menyamar sebagai pendulang emas.

OPM meminta masyarakat dari luar wilayah Papua agar tidak melakukan aktivitas pertambangan di wilayah Yahukimo. Sebyy Sambom menyebut pihaknya tidak kompromi terhadap pendatang yang dilabeli sebagai “imigran” dari Indonesia di wilayah operasi Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.

“TPNPB tidak kompromi dengan warga imigran Indonesia di wilayah operasi kami di seluruh Yahukimo,” kata Sebby lewat keterangan tertulisnya, Sabtu, 12 April 2025.

Sebby meminta masyarakat yang sedang menambang emas, menebang kayu gaharu, dan memanfaatkan hasil hutan untuk meninggalkan wilayah Yahukimo. Dia juga meminta agar pemilik hak ulayat tambang rakyat di Yahukimo untuk tunduk kepada instruksi dari TPNPB OPM.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |