Sosok Pete Hegseth: Calon Menhan AS yang tak paham negara ASEAN

1 week ago 13

Jakarta (ANTARA) - Calon Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat, Pete Hegseth tengah menjadi sorotan dunia lantaran dirinya tidak mampu menyebutkan negara-negara ASEAN. Kejadian tersebut terjadi di acara 'Fit and Proper-test' yang diadakan pada Selasa (14/1) mengenai kualitas dan kredibilitas Pete Hegseth.

Calon Menteri Pertahanan Amerika Serikat yang diusulkan oleh Presiden Donald Trump, tiba-tiba menjadi pusat perhatian dan hal ini memicu perdebatan terkait kedudukan jabatan yang akan Pete Hegseth jalani kedepannya.

Pada acara sidang konfirmasi senat, salah satu Senator Tammy Duckworth memberikan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman sekaligus pengetahuan Pete Hegseth. Dalam pertanyaannya membahas tentang isu strategis kawasan Indo-Pasifik.

Karena, pada dasarnya ASEAN yang terdiri dari sepuluh negara di Asia Tenggara dan termasuk Indonesia, selama ini telah menjalin kemitraan sejak 2022 dengan Amerika Serikat. Terutama pada peran strategis ASEAN memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap menyeimbangkan Negara China (Tiongkok) di kawasannya.

Senator Tammy Duckworth menanyakan kepada Pete Hegseth berapa banyak negara yang menjadi anggota ASEAN dan apakah dia bisa menyebutkan satu anggotanya.

Baca juga: Presiden Panama pertimbangkan adukan Trump ke PBB

Dalam tanggapannya yang dilansir oleh ABC News, Hegseth mengaku tidak tahu jumlah pasti negara anggota ASEAN. Ia malah menyebutkan sekutu-sekutu AS seperti Korea Selatan, Jepang, dan negara-negara dalam aliansi AUKUS seperti Australia.

"Saya tidak tahu jumlah tepatnya, tapi saya tahu kami memiliki sekutu di Korea Selatan, Jepang, dan dalam AUKUS dengan Australia," ujar Hegseth.

Duckworth kemudian mengoreksi pernyataan Hegseth, menegaskan bahwa ketiga negara tersebut bukan bagian dari ASEAN.

“Tidak ada dari ketiga negara itu yang termasuk dalam ASEAN,” kata Duckworth, Ia juga menyarankan Hegseth untuk mempelajari lebih banyak tentang kawasan tersebut.

Pertanyaan yang sederhana diberikan oleh Senator Tammy Duckworth itu, secara tidak langsung mengharuskan Pete Hegseth untuk mempersiapkan keseluruhannya dengan matang. Terlebih dalam menduduki posisi Menteri Pertahanan Pete Hegseth harus siap dan dengan mudah menghadapi setiap tantangan global yang lebih kompleks.

Lantas seperti apakah sosok Pete Hegseth yang digadang calon Menteri Pertahanan Amerika Serikat yang diusulkan oleh Donald Trump? Berikut ini profil yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

Baca juga: Anggota DPR AS usulkan RUU negosiasi penyerahan Greenland dari Denmark

Profil Pete Hegseth

Pete Brian Hegseth merupakan seorang pembawa acara berita Fox News di Amerika Serikat. Pria yang lahir pada 6 Juni 1980 di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat ini memiliki segudang prestasi di bidang olahraga yaitu sepak bola dan basket, sekaligus memberikan citra yang gemilang pada masa sekolahnya.

Sejak kecil Pete Hegseth tumbuh besar di Forest Lake, Minnesota hingga High School. Kemudian, dirinya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di bidang Politik dan berhasil meraih gelar sarjana di Princeton University pada tahun 2003.

Untuk memperoleh gelar sarjananya, Pete Hegseth menulis tesis tentang retorika kepresidenan selama masa Perang Dingin dan dari situlah menunjukkan minatnya dengan menggali isu-isu global. Di tahun yang sama pun pada 2003, Pete Hegseth memulai awal kariernya dengan bergabung di dunia militer sebagai perwira infanteri di Garda Nasional Minnesota.

Pete Hegseth bertugas dalam misi Guantanamo Bay, Irak dan Afghanistan dan diri bentuk partisipasi selama penugasan, dirinya sempat mendapatkan penghargaan Bronze Star dan Army Commendation Medal. Dari kemiliteran tersebut memberikan pandangan terbuka sekaligus wawasan luas kepada dirinya terkait isu-isu pertahanan serta kebijakan militer.

Baca juga: Denmark sebut Trump masih enggan cabut ancaman tarif

Pada tahun 2013, Pete Hegseth kembali melanjutkan pendidikan untuk meraih gelar Master of Public Policy dari John. F Kennedy School of Government di Harvad Universty. Hal ini berlandaskan agar Pete Hegseth memiliki landasan teoritis yang cukup kuat terhadap kariernya di dunia militer.

Tak hanya aktif di dunia militer, Pete Hegseth pun aktif di beberapa organisasi veteran salah satunya Vets Freedom dan Concerced Veterans for America.

Dengan perjalanan karier yang sangat berkembang, tak jarang pula Pete Hegseth mengalami kontroversi yang membuat pencitraan kariernya menjadi buruk. Terutama pada dunia publikasi, dirinya dikenal sebagai seorang komentator konservatif di Fox News hingga mengeluarkan pendapat kontroversial.

Hal ini terjadi kembali pada saat sidang konfirmasi Senat, saat Pete Hegseth diberikan pertanyaan oleh Senator Tammy Duckworth mengenai ASEAN. Dirinya menjawab negara-negara yang bahkan bukan termasuk Asean yang disebutkan seperti Korea Selatan, Jepang hingga Australia.

Dari situlah calon Kementerian Pertahanan usulan Donald Trump ini mendapatkan perdebatan terkait karier atau jabatan yang akan Pete Hegseth ambil. Sehingga hal ini, diperlukan kesiapan yang lebih matang dalam menghadapi tantangan global yang lebih kompleks.

Baca juga: Pajaki pengusaha asing, Trump akan bentuk Dinas Pendapatan Eksternal

Baca juga: Beijing jawab calon Menlu AS soal China jadi musuh paling berbahaya

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |