Siapa saja negara pendiri Gerakan Non Blok? Ini daftar serta perannya

2 months ago 32

Jakarta (ANTARA) - Gerakan Non-Blok (GNB) merupakan aliansi internasional yang dibentuk oleh negara-negara yang memilih untuk tidak berpihak pada blok kekuatan besar mana pun dalam percaturan geopolitik global, terutama selama masa Perang Dingin. Didirikan secara resmi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pertama yang berlangsung pada 1–6 September 1961 di Beograd, Yugoslavia, GNB kini telah tumbuh menjadi salah satu forum multilateral terbesar di dunia dengan 120 negara anggota dari berbagai kawasan.

Lahir dari semangat Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang digelar di Bandung pada 1955, Gerakan Non-Blok berangkat dari prinsip Dasasila Bandung yang menekankan pentingnya kedaulatan nasional, kemerdekaan, serta kerja sama tanpa ketergantungan pada kekuatan besar dunia.

Baca juga: Tujuan utama didirikannya Gerakan Non Blok

Lima negara pendiri GNB

Terdapat lima negara yang berperan sebagai pelopor utama berdirinya GNB:

1. Indonesia
Di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno, Indonesia memainkan peran penting dalam merintis GNB. Konferensi Asia-Afrika yang diselenggarakan di Bandung menjadi tonggak awal penyusunan prinsip-prinsip dasar gerakan ini. Soekarno juga secara aktif membangun jejaring diplomasi dengan negara-negara yang baru merdeka untuk memperkuat solidaritas di dunia Selatan.

2. India
Perdana Menteri India saat itu, Jawaharlal Nehru, merupakan salah satu pemikir utama konsep non-blok. India memandang penting untuk menjaga independensi kebijakan luar negeri di tengah ketegangan antara blok Barat dan Timur.

3. Mesir
Dipimpin Presiden Gamal Abdel Nasser, Mesir menjadi salah satu motor utama GNB. Nasser dikenal aktif menolak dominasi asing dan memperjuangkan kedaulatan negara-negara dunia ketiga di panggung internasional.

4. Yugoslavia
Presiden Josip Broz Tito dari Yugoslavia menjadi tuan rumah KTT pertama GNB di Belgrade pada 1961. Meskipun negaranya berada di kawasan Eropa, Tito mengedepankan pendekatan netral yang sejalan dengan prinsip non-blok.

5. Ghana
Sebagai negara Afrika Sub-Sahara pertama yang meraih kemerdekaan, Ghana di bawah kepemimpinan Presiden Kwame Nkrumah aktif mempromosikan pembebasan kolonial dan kerja sama Selatan-Selatan.

Kelima negara ini, beserta para pemimpinnya, menjadi figur sentral dalam mewujudkan cita-cita dunia yang bebas dari pengaruh politik kekuatan besar, serta memperjuangkan tatanan internasional yang lebih adil dan damai.

Baca juga: Daftar negara anggota Gerakan Non Blok

Peran strategis Indonesia

Sebagai salah satu negara pendiri, Indonesia terus memainkan peran strategis dalam GNB. Beberapa kontribusi penting Indonesia antara lain:

  • Pelopor internasional: Presiden Soekarno memprakarsai KAA sebagai fondasi GNB dan aktif memperjuangkan prinsip-prinsip non-blok di panggung global.
  • Tuan rumah KTT GNB: Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi GNB ke-10 yang berlangsung di Jakarta dan Bogor pada 1–6 September 1992. Dalam forum tersebut, Presiden Soeharto secara resmi diangkat sebagai Ketua GNB.
  • Pusat kerja sama teknis: Indonesia bersama Brunei Darussalam mendirikan Pusat Kerja Sama Teknik Selatan–Selatan di Jakarta untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan.
  • Mediator global: Indonesia berperan aktif dalam meredakan berbagai konflik internasional, termasuk di bekas wilayah Yugoslavia, serta menyuarakan kepentingan negara berkembang terkait isu utang dan reformasi sistem keuangan global.

GNB di era modern

Saat ini, Gerakan Non-Blok terus berevolusi dan memperluas cakupan isunya. Selain mempromosikan perdamaian dan kemerdekaan, GNB juga berperan dalam isu-isu kontemporer seperti pelucutan senjata, hak asasi manusia, ketahanan pangan, perubahan iklim, dan pembangunan berkelanjutan.

Dengan beranggotakan lebih dari separuh populasi dunia, GNB tetap menjadi suara kolektif penting bagi negara-negara berkembang dalam memperjuangkan keadilan global dan tatanan dunia yang lebih seimbang, demikian merangkum dari sejumlah sumber.

Baca juga: Gerakan Non-Blok: Tujuan, sejarah, dan peran Indonesia sebagai pendiri

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |