Sedikitnya 148 Orang Tewas Usai Kapal Terbakar di Kongo

8 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya 148 orang tewas di Republik Demokratik Kongo setelah sebuah kapal kayu bermotor terbakar dan terbalik, demikian laporan media yang mengutip pejabat setempat pada Jumat seperti dilansir Arab News.

Perahu itu membawa sebanyak 500 penumpang, termasuk perempuan dan anak-anak, ketika terbalik di Sungai Kongo yang terletak di wilayah barat laut negara itu pada Selasa, menurut laporan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ratusan penumpang berdesakan di atas perahu kayu di Sungai Kongo di barat laut DRC ketika kebakaran terjadi, menurut Josephine-Pacifique Lokumu, kepala delegasi deputi nasional dari wilayah tersebut.

Bencana itu terjadi di dekat Mbandaka, ibu kota Provinsi Equateur, di pertemuan Sungai Ruki dan sungai Kongo yang luas — yang terdalam di dunia.

"Sekelompok pertama yang terdiri dari 131 mayat ditemukan pada Rabu, dengan 12 mayat lainnya ditemukan pada Kamis dan Jumat. Beberapa dari mereka hangus," kata Lokumu.

Joseph Lokondo, seorang pemimpin masyarakat sipil setempat yang mengatakan bahwa ia membantu menguburkan mayat-mayat itu, menyebutkan "jumlah korban tewas sementara mencapai 145: beberapa terbakar, yang lainnya tenggelam."

Lokumu mengatakan kebakaran itu disebabkan oleh ledakan bahan bakar yang dipicu oleh api dari kompor di atas kapal.

"Seorang wanita menyalakan bara api untuk memasak. Bahan bakar, yang tidak jauh dari situ, meledak, menewaskan banyak anak-anak dan wanita," katanya.

Jumlah total penumpang di atas kapal yang tenggelam itu tidak diketahui, tetapi Lokumu mengatakan jumlahnya mencapai "ratusan."

Beberapa korban selamat diselamatkan dan dirawat di rumah sakit, kata Lokondo. Namun pada Jumat, ia menambahkan, "beberapa keluarga masih belum mendapat kabar tentang orang yang mereka cintai."

Republik Demokratik Kongo, negara Afrika Tengah yang luas, mengalami kekurangan jalan yang layak. Akibatnya, perjalanan sering dilakukan di danau, Sungai Kongo, dan anak-anak sungainya, tempat kapal karam sering terjadi dan jumlah korban tewas sering kali tinggi.

Tidak adanya daftar penumpang yang kronis sering kali mempersulit operasi pencarian. Pada Oktober 2023, sedikitnya 47 orang tewas setelah sebuah kapal yang berlayar di Kongo tenggelam di Equateur.

Lebih dari 20 orang tewas pada Oktober tahun lalu ketika sebuah kapal terbalik di Danau Kivu di Kongo bagian timur, menurut pihak berwenang setempat.

Bangkai kapal lainnya di Danau Kivu menelan sekitar 100 korban jiwa pada 2019.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |